Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Hidrosefalus, Kepala Bayi Filia Membesar hingga Matanya Tak Bisa Terbuka

Kompas.com - 09/06/2017, 13:13 WIB

Tim Redaksi

TONDANO, KOMPAS.com - Bayi cantik itu terbangun. Tangan mungilnya merespons. Dadanya terlihat bergerak, begitu pula kedua kakinya.

Namun kepalanya tak sedikit pun bergeser. Matanya tak terbuka karena kelopaknya sudah tertutup.

Hidrosefalus telah mendera Filia Fredelina Legoh. Ukuran kepalanya membesar tak terkendali. Hal itulah yang membuat kelopaknya terdesak sehingga matanya tak bisa terbuka dan tenggelam di kulit kepala raksasa itu.

Kedua telinganya seakan jatuh hingga ke bahu. Urat nadinya tampak jelas karena terdesak oleh pembesaran hidrosefalus.

"Dia kadang tertawa," ujar Gita Samola (22), ibu Filia saat Kompas.com mendatangi rumah mereka, Jumat (9/6/2017).

Rumah sederhana di Kelurahan Wewelen, Lingkungan 1, Kecamatan Tondano Barat, Minahasa itu ditinggali bersama suaminya, Sarano Legoh (25). Mereka menikah pada 2013. Sarano bekerja sebagai petugas SPBU.

"Filia lahir 4 Juni tahun lalu, tidak ada tanda-tanda keanehan saat lahir. Tapi dia lahir prematur 8 bulan," tutur Gita.

(Baca juga: Di Rumah Berdinding Koran, Bayi Hidrosefalus Tergolek Tanpa Perawatan Medis)

Sewaktu hamil, Gita rajin memeriksakan kandungan, termasuk dua kali suntik imunisasi. Hanya saja sewaktu dekat melahirkan, Gita terkena gatal-gatal di sekujur tubuhnya. Namun setelah berobat, gatal-gatal itu sembuh.

Filia lahir di klinik dan ditangani seorang bidan. Karena prematur, bayi itu kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Gunung Maria di Tomohon. Lalu dirujuk kembali ke Rumah Sakit Umum Tondano karena di inkubator RS Gunung Maria pada waktu itu penuh.

Selama satu bulan di inkubator, Filia sering kejang-kejang. Setelah bayinya dirawat di inkubator, Gita dan Sarano membawanya pulang. Saat dibawa untuk imunisasi, petugas medis curiga dengan diameter kepala Filia yang tak normal. Mereka kemudian membawa Filia ke Rumah Sakit Prof Kandouw Malalayang dan diputuskan diopname selama sebulan.

"Opname di sana. Ada dokter saraf yang sarankan dioperasi. Tapi karena kami belum siap jadi belum operasi. Tapi dokternya tidak datang-datang lagi sampai kami keluar rumah sakit," ucap Gita.

Sejak keluar rumah sakit hingga sekarang Filia belum pernah lagi dibawa berobat. Kepalanya terus membesar tak terkendali.

"Sedih melihatnya, dia tidak bisa apa-apa lagi. Setiap hari hanya begitu. Tapi dia mau makan kalau disuapi. Minum susu dan menyusui juga," kata Gita.

Lima hari lalu, Filia genap setahun. Keluarga mereka menggelar ibadah syukur. Dekorasi hari ulang tahun masih tergantung di dinding kamarnya. Entah apakah Filia bisa merasakan itu. Tapi bayi itu hanya pasrah terbaring di kasur yang digelar di lantai tanpa tempat tidur.

"Sudah tidak mampu mengangkatnya. Berat sekali, jadi kalau mau dipindahkan harus dua orang, " ujar Gita.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com