Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Lagi Pekerja yang Tertimbun Talud di Semarang Ditemukan Tewas

Kompas.com - 09/06/2017, 05:35 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Satu dari dua pekerja bangunan yang tertimbun material longsor di Kota Semarang, Kamis (8/6/2018) sore, ditemukan dalam keadaan meninggal terjepit material bangunan.

Jasad Nur (20) ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Kamis malam sekitar pukul 21.30 WIB. Dengan demikian, dua pekerja bangunan yang tertimbun seluruhnya ditemukan tewas.

Satu pekerja bangunan bernama Budi Purwanto (30) sebelumnya ditemukan tewas pada pukul 20.00 WIB. Kedua korban sama-sama tidak terselamatkan karena timbunan material talud milik Rusmianto.

Baca juga: 2 Pekerja Tertimbun Talud, 1 Tewas 1 Belum Ditemukan

Kepala Seksi Operasi Basarnas Jateng, Agung Hari Prabowo mengatakan, evakuasi korban cukup lama karena tubuh korban terjepit material talud.

Selain itu, banyaknya warga di sekitar lokasi, yakni jalan Mendut Utara I, Rt 5 Rw 5, Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat, juga mempersulit petugas melakukan proses evakuasi.

"Kami sudah berusaha meminta warga menyingkir, tapi sulit," kata Agung.

Jasad Nur ditemukan terjepit material longsor. Dalam proses evakuasi, tim SAR gabungan menggunakan alat bantu ekstrikasi. Alat itu biasa digunakan untuk memotong baja, metal ataupun beton.

Kapolsek Semarang Barat, Komisaris Polisi Arianto Salkery mengatakan, longsor akibat talud roboh terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Para pekerja yang bekerja dikejutkan dengan reruntuhan ini.

Baca juga: Talud Perumahan Kembali Ambrol, Empat Rumah Rusak

Sebenarnya ada tiga pekerja yang sedang bertugas membangun talud milik Rusmianto. Satu korban lainnya berhasil selamat bernama Supri (40), warga Kecamatan Weleri, Kendal. Ia ditemukan dengan keadaan luka patah tangan kanan. Korban juga sudah dibawa ke rumah sakit terdekat.

Kompas TV Jalan Sinjai yang Pernah Dilanda Longsor Masih Rawan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com