Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemakaman Aiptu Fransisco Masih Tunggu Keluarga dari Timor Leste

Kompas.com - 08/06/2017, 22:30 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Hingga kini rencana pemakaman Aiptu Fransisco De Araujo, anggota Kepolisian Resor Kupang Kota, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang tewas karena menembak kepalanya sendiri belum dipastikan waktunya.

Ayah angkat Fransisco, Tito Sucipto mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu keluarga Fransisco yang berasal dari Timor Leste.

"Malam ini keluarga istri almarhun tiba di rumah duka, sedangkan kakak kandung almarhum, baru besok baru tiba. Kita belum putuskan pemakamannya, karena sesuai adat yang harus tancapkan di tanah kubur, harus keluarga dari Timor Leste, sehingga kita perkirakan Sabtu (10/6/2017),"kata Tito kepada Kompas.com, Kamis (8/6/2017) malam.

Menurut Tito, untuk lokasi pemakamannya akan dilakukan di samping kanan rumah pribadi Fransisco di Kelurahan Oebobo, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.

Kedua orangtua kandung Fransisco lanjut Tito, yang saat ini masih hidup dan tinggal Same, Distrik Manufahi, Timor Leste.

"Kedua orangtua almarhum kemungkinan tidak bisa datang, karena kondisi fisik dan kesehatan tidak memungkinkan untuk perjalanan jauh, sehingga yang datang hanya kakak kandungnya," ucap Tito.

Baca juga: Ini Motif Aiptu Fransisco Tembak Kepalanya Sendiri

Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda NTT AKBP Jules Abraham Abast mengatakan, Kapolres Kupang Kota sudah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga untuk kepastian pemakaman Fransisco.

"Kapolres sudah koordinasi dengan konsulat Timor Leste dan pihak keluarga dari Timor Leste. Kepastiannya pemakamannya, masih menunggu dari Timor Leste. Jadi untuk kepastian berapa orang yang datang, tunggu kedatangannya saja. Kalau sudah ada kepastian nanti kita kasih info," ujarnya.

Untuk diketahui, Aiptu Fransisco menembak telinganya di dalam kamar tidur rumahnya di Jalan Nangka, Kelurahan Oebobo, Kecamata Oebobo, Kota Kupang, Selasa (6/6/2017) sekitar pukul 7.50 Wita.

Kejadian bermula ketika Senin (5/6/2017) tengah malam sekitar pukul 24.00 Wita, Fransisco menutup dan mengunci pintu kamarnya dari dalam tanpa didampingi sang istri dan anaknya.

Keesokan harinya, Selasa (6/6/2017) sekitar pukul 07.50 Wita, tetangga korban, Ibu Saladinu, mendengar suara tembakan sebanyak satu kali dari dalam rumah Fransisco.

Ibu Saladinu pun memanggil tetangga sekitar dan mencoba untuk masuk ke dalam rumah Fransisco, tetapi takut karena karena Fransisco memegang senjata api.

Tak lama berselang, anggota Paminal Polres Kupang Kota bersama warga sekitar, masuk ke dalam rumah dan mendobrak pintu kamar Fransisco.

"Saat pintu kamar terbuka, Fransisco sudah tergeletak di atas tempat tidur dengan kondisi tubuh berdarah pada bagian kepala," ujar Jules kepada Kompas.com, Selasa malam.

Anggota polisi bersama warga, selanjutnya membawa Fransisco ke Rumah Sakit Bhayangkara Kupang untuk menjalani perawatan medis.

Setelah dirawat selama lebih dari 24 jam, Aiptu Fransisco yang bertugas di Satuan Shabara sebagai sebagai Kepala Unit Pengamanan Obyek Vital (Pamobvit) Polres Kupang Kota, akhirnya meninggal dunia pada Rabu (7/6/2017) sekitar pukul 15.20 Wita.

Baca juga: Anggota Polisi yang Menembak Kepalanya Sendiri Akhirnya Tewas

Kompas TV Polisi di Kupang yang Coba Bunuh Diri Ini Tak Tertolong

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com