Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istri 3 Terduga Teroris di Medan Pertanyakan Keberadaan Suaminya

Kompas.com - 08/06/2017, 17:00 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Belasan orang keluarga terduga teroris mendatangi Polda Sumatera Utara, Kamis (8/6/2017). Mereka adalah istri, anak, dan keluarga dari tiga terduga teroris yaitu Jhon Hen, Reza dan Azzam. 

Ketiga terduga teroris warga Medan tersebut ditangkap Densus 88 Anti-Teror karena diduga anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Mereka ditangkap Densus, Selasa (6/6/2017).

Perwakilan keluarga ketiga terduga teroris dan bertindak sebagai penasehat hukum, Irwansyah mengatakan, ketiga terduga adalah aktivis ormas Islam.

"Dalam pemahaman kami sebagai warga negara hukum, seharusnya penegak hukum memberi kepastian dimana sekarang ketiga saudara kami itu," ujar Irwansyah, Kamis (8/6/2017).

(Baca juga: Terduga Teroris di DIY Disebut Atur Keberangkatan 4 WNI Anggota Maute)

 

Menurutnya, sebagai bentuk pertanggungjawaban hukum, negara punya kewajiban untuk menata aturan hukum.

"Kami tidak ingin aparat penegak hukum tidak menaati aturan karena ini hak warga negara untuk mengetahuinya. Kami minta Polda Sumut bisa memberikan kepastian dan jaminan hukum kepada anak dan istri terduga yang dibawa," ucapnya.

Irwansyah menjelaskan, ketiga terduga dibawa tanpa ada pemberitahuan secara resmi kepada pihak keluarga, apa dan mengapa dibawa. Berdasarkan KUHAP dan UU Teroris disebutkan, jangka waktu 7x24 jam adalah kewenangan penyidik.

"UUD 45 menyatakan kita sama di hadapan hukum, maka harus ada kepastian di mana keberadaan suami mereka, ayah dari anak-anak ini?" katanya mengulangi.

Kemudian penggeledahan rumah para terduga tanpa membawa surat perintah dan tanda terima kepada keluarga terduga mengindikasikan negara sedang menggunakan kekuasaannya.

"Apa yang dibawa sewaktu penggeledahan kami tidak mengetahuinya. Kami anggap ini tidak resmi, tidak sah," tegas Irwansyah.

(Baca juga: Terduga Teroris RS Dikenal Terbuka dan Aktif Isi Kegiatan Musik)

 

Bilang dia, persoalan ini juga melanggar HAM karena ada terduga yang ditangkap di depan anak-anak. Dampaknya adalah trauma dan psikologi anak. Mereka bertanya-tanya di mana ayahnya saat ini. Pihaknya akan membuat laporan ke Komnas HAM.

"Menurut kami, ini bukan hanya masalah hukum tapi juga masalah hak asasi manusia. Satu lagi, Azzam yang di Karangsari, Sarirejo, ditangkap bersama Reza saat sedang membeli obat diabetes," ungkap dia.

Sampai berita ini diturunkan, pihak Polda Sumut tidak ada yang mau memberikan komentar. 

Kompas TV Beberapa barang bukti milik M yang disita yakni sebuah panci, buku jihad, tape recorder, dll.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com