Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3.000 Manuskrip Sejarah Bogor Ada di Perpustakaan Leiden Belanda

Kompas.com - 08/06/2017, 15:13 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut, di Perpustakaan Universitas Leiden Belanda tersimpan banyak manuskrip (naskah) tentang sejarah Bogor.

Setidaknya, ada sekitar 3.000 literatur sejarah Bogor dalam bentuk foto, buku, dan peta, tersimpan di perpustakaan tersebut. Karenanya, Pemkot Bogor akan membentuk tim khusus, terdiri dari sejarawan, akademisi dan komunitas.

Tim ini secara khusus akan melakukan riset dokumen yang ada di Bogor dengan Leiden. "Pemkot Bogor sepakat untuk membangun kerja sama dengan Leiden dengan saling bertukar informasi," ucap Bima, Kamis (8/7/2017).

(Baca juga: Jejak Tsunami dalam Manuskrip Kuno)

 

Bima menambahkan, banyak babak sejarah di Kota Bogor yang belum terungkap. Padahal, Bogor memiliki perjalanan sejarah yang panjang, mulai dari zaman Kerajaan Pajajaran hingga Indonesia modern. Keunggulan sejarah ini lebih banyak dibanding kota lain di Jabodetabek.

“Seperti Kerajaan Pakuan Pajajaran yang sampai saat ini letak kerajaannya masih simpang-siur, hingga tokoh-tokoh nasionalis-religius yang ada di Kota Bogor,” tutur Bima.

Sementara itu, Direktur KITVL Leiden Jakarta, Marrik Bellen mengatakan, perpustakaan Leiden Belanda akan melakukan digitalisasi sejarah Kota Bogor. Digitalisasi dimulai dengan menemukan manuskrip sejarah Bogor yang ada di Leiden ataupun yang tersimpan di Bogor.

“Kami akan membantu mencarikan manuskrip sejarah Bogor sesuai yang diinginkan Wali Kota Bogor,” ujar Marrik.

(Baca juga: Universitas Leiden Perkuat Hubungan dengan Indonesia)

 

Ia menambahkan, proyek ini merupakan bagian dari program digitalisasi Leiden di Indonesia  yang bekerja sama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dan Perpustakaan  Nasional Republik Indonesia (Perpusnas).

Tujuannya, sambung Merrik, agar semua manuskrip yang sebelumnya hanya tersimpan di perpustakaan bisa diakses melalui website. “Goal-nya, apa yang dimiliki terbuka bagi semua orang hanya bermodal internet saja,” pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com