Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Garut Sebabkan Rumah, Kampus dan Pesantren Alami Kerusakan

Kompas.com - 07/06/2017, 11:33 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Banjir bandang melanda Garut, Jawa Barat, menyebabkan bangunan tempat tinggal warga mengalami kerusakan.

Tak hanya itu, fasilitas pendidikan seperti perguruan tinggi dan pesantren juga terdampak bencana ini.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, banjir bandang ini terjadi Selasa (6/6/2017) pukul 22.00 WIB.

Penyebab banjir adalah debit di sejumlah sungai yang tinggi akibat hujan deras.

“Penyebab kejadian karena hujan dengan intensitas tinggi yang merata dan debit air yang cukup besar dari Sungai Ciojar I, Sungai Ciojar II dan anak Sungai Ciojar yang berfungsi sebagai saluran irigasi,” kata Sutopo, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (7/6/2017).

Baca juga: Banjir Akan Terus Terjadi di Garut, Ini Penyebabnya

Di Kampung Loji, RT 01 RW 02, Desa Cimanganten, Kecamatan Tarogong Kaler, 16 Unit rumah mengalami kerusakan ringan. Korban yang terdampak sebanyak 16 kepala keluarga. Kemudian di Perumahan Rama Cipta Indah, Desa Jayawaras, banjir bandang menjebol bronjong penahan tanggul sepanjang 20 meter akibat tak kuat menahan arus air yang besar.

“Sehingga air masuk ke perumahan komplek C dan B, merendam 27 unit rumah dan merusak 2 unit mobil, satu Avanza dan satu sedan Mercy,” ujar Sutopo.

Sementara itu, Pondok Pesantren Persis di Jalan Kudangsari II, RT 05 RW 05, juga mengalami kerusakan akibat bencana ini. Untungnya, kerusakan yang dialami ringan.

Isi ruangan lantai satu terendam air dan merusak fasilitas belajar yang digunakan oleh para santri, dan menyebabkan jebolnya benteng pondok pesantren tersebut sekitar lebih dari dua meter.

“Kampus STIE Yasa Anggana, Jalan Otista Raya 278A, Desa Sukagalih, Garut Kota, bentengnya jebol sepanjang 30 meter,” ujar Sutopo.

Baca juga: Banjir di Garut, Siswa Ponpes Persis Rancabango Gagal Ujian

Sutopo mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. BPBD Kabupaten Garut dilaporkam sudah mendistribusikan logistik.

Relawan bersama masyarakat setempat melakukan gotong-royong membersihkan material lumpur yang merendam rumah dan pondok pesantren.

Kompas TV Banjir di jalur nasional di Wilayah Rancakek, Kabupaten Bandung, menyebabkan kendaraan ke arah Garut, Tasikmalaya dan Bandung, terhambat. Akibatnya, terjadi penumpukan kendaraan sepanjang 5 kilometer. Banjir terjadi karena meluapnya aliran Sungai Cimande, yang mengimbas ke jalan nasional. Kendaraan terpaksa menurunkan kecepatan dan melewati air dengan ketinggian hingga lima puluh sentimeter. Jalur Rancaekek merupakan jalan nasional yang kerap terjadi banjir. Saluran air di sepanjang jalur yang menyempit, tidak bisa menampung tingginya debit air dari aliran Sungai Cimande.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com