BLITAR, KOMPAS.com - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj melontarkan kritiknya kepada sejumlah pihak yang kerap menggunakan agama untuk kegiatan politik.
Menurut dia, agama tidak patut dijadikan sebagai komoditas bisnis maupun politik, apalagi sampai mengatasnamakan agama dalam aksi demonstrasi berbau politik.
"Jangan agama untuk bisnis. Jangan agama untuk politik. Berbisnislah untuk agama. Gamis untuk shalat bukan untuk demo," katanya saat memberikan tausiah untuk kader PDI Perjuangan di Komplek Makam Bung Karno, Senin (5/6/2017).
Said Aqil juga menyayangkan adanya upaya dari berbagai pihak untuk menjadikan Indonesia sebagai negara Islam. Tak ada ajaran Nabi Muhammad SAW yang mendukung upaya tersebut.
(Baca juga: Terbuat dari Perunggu, Patung Bung Karno di Blitar Bernilai Rp 1,9 Miliar)
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan dasar negara Pancasila, lanjut dia, sudah sesuai untuk menjaga persatuan masyarakat Indonesia yang beragam.
"Nabi Muhammad tidak pernah mendeklarasikan negara Islam, melainkan civilization. Itu 15 abad yang lalu," ucapnya.
Said Aqil juga mengkritik maraknya kekerasan atas nama agama Islam. Menurut dia, Islam merupakan agama insaniyah yang mengedapankan asas kamanusiaan dan membawa damai. Pasalnya, lanjut dia, apapun bentuknya, kekerasan dalam Islam tidak dianjurkan.
"Islam adalah agama yang mengajarkan kedamaian, ketundukan kepada Allah, dan keselamatan," tegasnya.