MAMUJU UTARA, KOMPAS.com - Sekolah di Mamuju Utara, Sulawesi Barat, terpaksa menggelar ujian akhir semester (UAS) di masjid lantaran sekolah mereka terendam banjir setinggi 100 sentimeter, sejak dua hari terakhir.
Para guru mengaku terpaksa memindahkan lokasi ujian ke masjid karena dua SD yang terendam banjir luapan Sungai Lariang tak bisa digunakan ujian sekolah.
Baca juga: 2 Mobil Hanyut Akibat Banjir di Garut, Pemilik Bengkel Rugi Ratusan Juta Rupiah
Sekolah Dasar Inpres 12 Kalukumbeo adalah satu dari dua SD yang terendam banjir setinggi 80 hingga 100 sentimeter.
Para siswa dan guru terpaksa melaksanakan ujian akhir semester (UAS) di Masjid Nurul Huda, Kalukumbeo.
Langkah ini dilakukan pihak sekolah agar UAS yang sudah dijadwalkan selama Ramadhan mulai 5 juni 9 juni mendatang bisa digelar sesuai jadwal.
“Masjid ini jadi alternatif karena ruangan kelas yang terendam banjir tak bisa digunakan. Kita berupaya ujian bisa tetap dilaksanakan walaupun dilakukan di masjid,” jelas Rasdiana, salah seorang guru SD Inpres 12 Kalukumbeo.
Rencananya, setelah selesai UAS nanti, proses belajar mengajar akan kembali dilakukan di sekolah. Namun jika terus-menerus hujan dan ketinggian banjir meningkat sehingga menbahayakan para siswa, maka proses belajar mengajar di masjid terus dilakukan hingga libur lebaran.
Baca juga: Garut Diterjang Banjir, 4 Motor dan 1 Mobil Hanyut
Bahkan, pihak guru meminta siswa untuk tidak pergi ke sekolah jika hujan deras karena banjir bisa datang tiba-tiba.