Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusunawa di Gunung Kidul Kurang Diminati Warga Tak Mampu

Kompas.com - 06/06/2017, 12:27 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Upaya pemerintah untuk memberikan fasilitas perumahan kepada warga kurang mampu tak begitu diminati.

Seperti rumah susun sewa sederhana (Rusunawa) Gunungkidul, di Karangrejek, Desa Karangrejek, Wonosari.

Baca juga: Lagi, Bocah 5 Tahun Terjatuh dari Lantai 3 Rusunawa Kaligawe Semarang

Rusunawa yang terletak di jalan Baron itu terdiri dua blok dengan lima lantai dan 196 kamar. Sejak dibuka pertengahan Februari 2017 lalu hingga kini baru 84 orang yang mendaftar. Namun yang mengembalikan berkas hanya 11 orang.

"Sampai saat ini baru ada 11 orang yang mengembalikan formulir," kata Kasi Rusunawa Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Nurgiyanto, Selasa (6/6/2017).

Pihaknya sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat terkait fasilitas yang sudah dibangun Kementerian PUPR ini. Dengan ukuran 6x6,5 meter per kamarnya, masyarakat kurang mampu bisa menempatinya maksimal 3 tahun.

Sebenarnya, lanjut dia, banyak warga yang berminat mulai dari PNS hingga pegawai swasta. Namun bangunan senilai Rp 26 miliar itu diperuntukkan bagi warga kurang mampu. 

Sampai sekarang pihaknya masih menunggu tarif resmi peraturan bupati yang masih dibahas di DPRD.

"Untuk saat ini peraturan bupati terkait tarif belum ditentukan, sehingga kami memberikan sosialisasi tarif masih menggunakan draf dimana paling tinggi harganya Rp 265.000 untuk lantai dua dan paling rendah untuk difabel lantai 1 yakni Rp 120.000," katanya.

Meski minim peminat, rusunawa akan tetap dioperasikan mulai Juli mendatang.

Kini, pihaknya akan memperbaiki fasilitas yang rusak dan sempat dicuri beberapa waktu lalu.

"Masih ada rembesan di atap dan sejumlah fasilitas yang dicuri sudah dilaporkan. Dua minggu lalu dari kementerian sudah datang meninjau," ujarnya.

Ketua Komisi C DPRD Gunungkidul, Purwanto mengatakan, draf perbup mengenai besaran tarif belum dibahas karena pihaknya belum menerima.

"Jika ada draf kami segera membahas," tandasnya.

Baca juga: 2 Bocah Terjatuh dari Lantai 3, Pagar Rusunawa Kaligawe Ditinggikan

Purwanto mengimbau, meski kurang peminat, rusunawa jangan diobral ke orang yang bukan peruntukannya.

"Jangan sampai karena kurang terus, siapa saja bisa. Karena peruntukan rusunawa agar kalangan kurang mampu bisa memperoleh tempat layak," katanya.

Kompas TV Balita yang Jatuh dari Rusunawa Ini Meninggal
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com