GARUT, KOMPAS.com - Cecep Santosa (52), pemilik bengkel mobil di Jalan Pembangunan, Kampung Sirnagalih, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, mengalami kerugian hingga ratusan juta karena banjir yang terjadi pada Senin (5/6/2017) malam.
"Kerugian paling sedikit Rp 300 juta lebih, semua peralatan bengkel hanyut, mobil punya pelanggan dua, motor karyawan dua hanyut," katanya saat ditemui, Selasa (7/6/2017) pagi di bengkelnya.
Baca juga: Garut Diterjang Banjir, 4 Motor dan 1 Mobil Hanyut
Di bengkelnya sendiri terparkir 15 mobil yang kebanyakan sedan. Dua mobil terbawa hanyut ke sawah di belakang bengkelnya hingga puluhan meter, keduanya adalah mobil BMW dan sedan Toyota.
Cecep menceritakan, akibat guyuran hujan deras pada Senin (6/6/2017) malam, air dari Sungai Badama yang ada di samping rumahnya meluap. Air mulai naik sekitar pukul 22.00 WIB, dalam waktu sekejap air terus naik dan mengalir deras.
"Di dalam rumah saya sudah naik ke meja, siap-siap buka atap rumah mau ke atas. Untung tembok di bengkel jebol, jadi air langsung tumpah ke sawah. Kalau tidak jebol, rumah terendam," katanya.
Cecep mengaku, saat banjir datang, ia sampai berteriak-teriak meminta tolong kepada tetangganya untuk menyelamatkan diri. Semua barang berharga di rumahnya pun tidak sempat diamankan dan terendam air.
Selain rumah dan bengkel milik Cecep, masih di Jalan Pembangunan, tepat di seberang bengkel Cecep, kampus STIE Yasa Anggana pun diterjang banjir. Sejumlah tembok pagar pembatas kampus pun ambruk.
Di aliran sungai yang sama, lebih dari lima rumah warga di Kampung Pamoyanan, Kelurahan Sukagalih, yang lokasinya tidak sampai 1 kilometer dari kantor Bupati Garut, juga terkena dampak banjir. Satu pabrik penggilingan beras pun tak luput dari banjir.
Baca juga: Banjir di Garut, Komplek Ponpes Persis Rancabango Terendam
Hingga Selasa (7/6/2017) pagi, warga yang rumahnya kebanjiran sibuk membersihkan rumah. Hingga Selasa (7/06/2017), Pemkab Garut masih belum mengeluarkan keterangan resmi terkait dampak banjir pada Senin (06/06/2017) malam.
Kepala BPBD Garut Dadi Zakaria yang dihubungi lewat pesan Whats App pun belum memberikan balasan.