YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menjadi narasumber dalam acara bertajuk Safari Ilmu di Bulan Ramadhan (Samudra) di Masjid UGM, Jalan Olahraga, Kabupaten Sleman, Minggu (4/6/2017) malam.
Sebelum menjadi narasumber, orang nomor satu di Jabar itu juga menunaikan salat isya dan tarawih bersama ratusan mahasiswa UGM.
Baca juga: Aher: Aksi Terorisme Itu Kejahatan Kemanusiaan Terbesar
Dalam acara itu, Aher, sapaan akrabnya, menjawab kegalauan mahasiswa yang prihatin dengan kondisi politik saat ini.
Ia pun mengajak mahasiswa UGM dan semua pemuda untuk menjadi penyebar kebaikan di tengah kondisi politik yang tidak menentu saat ini.
Sebab, menurut Aher, mahasiswa merupakan manusia masa depan yang harus bersikap dewasa dan mampu meredam gejolak politik yang terjadi akhir-akhir ini.
"Bukan mengeruhkan suasana, tapi kemudian suasana itu didamaikan dan didinginkan dengan cara mengemukakan yang baik dan mengajak persatuan dan kesatuan," kata Aher.
Aher mengatakan, mahasiswa harus bisa menjadi penangkal dan penyaring berita bohong dan perundungan atau hoax yang akhir-akhir ini makin marak beredar di media sosial atau kehidupan sehari-hari untuk meredam gejolak politik yang terjadi saat ini.
Jangan sampai, lanjutnya, mahasiswa justru menyebarkan berita bohong dan melakukan perundungan tersebut, terutama ke media sosial.
"Jangan sebarkan lagi, karena itu sama saja menjadi pelaku (menyebarkaluaskan)," ucap Aher.
Aher pun mengajak mahasiswa UGM untuk menjadikan media sosial sebagai berkah untuk kemajuan bangsa Indonesia. Menurutnya, mahasiswa harus mengoreksi dan meluruskan berita bohong dan perundungan yang terjadi di media sosial.
Dengan begitu, ia yakin kedamaian, persatuan, dan kesatuan bangsa Indonesia terus semakin kokoh.
"Kemajuan teknologi informasi itu harus betul-betul diarahkan dan digunakan untuk kemajuan bukan untuk keburukan, apalagi perpecahan," ucap Aher.
Selain itu, mahasiswa tidak perlu bersikap reaktif jika mendapatkan berita bohong atau mengalami perundungan. Apalagi sampai memberikan komentar yang justru mengarah ke perdebatan tak berujung.
Menurutnya, mahasiswa harus bersikap bijaksana dengan cara menyampaikan berita yang baik di media sosial atau dalam kehidupan sehari-hari.
"Sederhana kata kuncinya, katakan yang baik, kalau tidak bisa, diam. Selesai, kalau seluruh pemuda begitu, aman. Esok hari media sosial juga tidak ada masalah apa-apa," kata Aher.
Baca juga: Aher Sebut Pertumbuhan Ekonomi Jabar Tertinggi di Jawa
Aher menambahkan, semua mahasiswa di Indonesia, khususnya UGM, harus membangun bersama-sama dalam bingkai kebersamaan, kebinekaan, dan keikaan. Selain itu, mahasiswa juga harus bisa menghadirkan Indonesia jaya, kemakmuran, rasa aman, dan kedamaian.
"Caranya dengan melakukan berbagai kegiatan yang ujungnya sampai ke kemakmuran yang berkeadilan, dan keadilan yang berkemakmuran dengan membangun bersama meski terdapat keberagaman," ucap Aher.