Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parade Ratusan Kapal Mengenang Perjalanan Soekarno ke Kota Kelahiran Pancasila

Kompas.com - 01/06/2017, 10:25 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

ENDE, KOMPAS.com - Sebanyak 100 kapal nelayan dengan berbagai hiasan menggelar parade laut dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, Kamis (1/6/2017) pagi.

Acara diawali dari Pulau Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), menuju pelabuhan Bung Karno, Kota Ende.

Ratusan kapal nelayan tersebut dihiasi dengan berbagai pernak-pernik yang meriah, seperti bendera merah putih berukuran kecil serta besar, gambar burung Garuda Pancasila dan foto Presiden Soekarno.

Baca juga: Nama Teman Soekarno Asal Ende Diperkenalkan dalam Malam Peringatan Hari Pancasila

Pantauan Kompas.com, parade laut kapal-kapal nelayan tersebut dikawal oleh kapal perang KRI Multatuli 561 yang telah berada di wilayah perairan Ende sejak Rabu (30/5/2017) lalu.

Hadir dalam parade itu, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Ketua Komisi V DPR RI Fary Djemi Francis, anggota DPR RI Andre Parera, sejumlah bupati se-NTT dan pejabat lainnya.

Ratusan orang yang berada di dalam KRI Multatuli, di antaranya anggota TNI, polisi, pelajar, mahasiswa, petugas kesehatan, tokoh adat dari sejumlah etnis dan tiga pasangan muda-mudi yang menjadi juara 1 sampai 3 lomba mirip Soekarno dan Inggit Garnasih, lalu turun dari kapal dengan membawa plakat burung Garuda Pancasila.

Setelah ratusan orang turun dari atas kapal, acara dilanjutkan dengan tutur adat dengan menggunakan Bahasa Ende Lio oleh seorang tokoh adat di depan Menteri Eko dan sejumlah pejabat lainnya.

Menteri Eko bersama pejabat dan ribuan warga kemudian berjalan kaki dari Pelabuhan Ende menuju Lapangan Pancasila Ende untuk menggelar upacara.   

Kepala Dinas Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu ditemui di sela-sela parade laut tersebut mengatakan bahwa makna yang mau diambil dari kegiatan parade laut tersebut adalah untuk mengenang awal mula Bung Karno diasingkan ke Ende.  

"Jadi parade ini menceritakan tentang awal mula Bung Karno diasingkan oleh Belanda ke Ende sehingga masyarakat tahu akan sejarah tersebut," ucapnya.

Menurut Marius, parade laut tersebut merupakan bagian dari parade kebangsaan yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Ende, dengan dibantu oleh Kementerian Pariwisata dan Dinas Pariwisata NTT.

Baca juga: Hadiri Perayaan Hari Lahir Pancasila, Para Pejabat Pakai Pakaian Adat

Hal ini juga, kata Eko, sebagai diorama mengenang kembali diasingkannya Bung Karno dari Batavia ke Ende pada tahun 1934-1938, tetapi juga untuk memperingati bagaimana sari-sari Pancasila digali oleh Bung Karno di Ende.

Kompas TV Jokowi Tandatangani Perpres Pembinaan Ideologi Pancasila
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com