Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Masyarakat Jabar Cerdas, Tidak Resisten dengan Isu Gender"

Kompas.com - 31/05/2017, 16:35 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Organisasi sayap Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Gema Keadilan Jawa Barat, ikut angkat bicara tentang penolakan sejumlah ormas terhadap calon gubernur perempuan dalam Pilkada Jabar 2018.

Seperti diketahui, sejumlah ormas Islam yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Jawa Barat (AMPJ) menolak kandidat Calon Gubernur Jabar 2018 perempuan karena bertentangan dengan ajaran Islam.

Ketua Presidium AMPJ HM Roinul Balad mengatakan, penolakan ditujukan pada PKS yang mengusung nama Netty Prasetiyani.

"Masyarakat Jabar sudah cerdas, tidak resisten dengan isu gender. Buktinya di Jabar ada sekitar enam kota dan kabupaten yang dipimpin perempuan dan mereka dipilih langsung oleh masyarakat,” ujar Ketua Gema Keadilan Jawa Barat Didi Sukardi, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (31/5/2017).

Gema Keadilan Jabar merekomendasikan dua nama sebagai calon gubernur/wakil gubernur Jabar kepada PKS dalam rapimwil Maret 2017. Salah satunya, Netty Prasetiyani, yang juga istrinya Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan.

(Baca juga: Istri Aher: Apa yang Harus Ditakutkan dari Seorang Netty Prasetyani?)

“Kami merekemonedasikan Bu Netty karena yakin dengan integritas dan kapabilitas kepemimpinannya. Bahkan apresiasi atas kiprahnya dalam berbagai bidang datang dari berbagi pihak, di antaranya ia dinobatkan sebagai Local Hero anti Human Trafficking, Bunda Literasi Jabar, Bunda PAUD Jabar, dan lain sebagainya," ucapnya.

Mengenai alasan keagamaan yang disampaikan AMPJ, Didi mengaku menghormati perbedaan pendapat. Namun baginya, kepemimpinan perempuan dalam wilayah public bukan hal baru dalam praktik politik PKS selama ini yang mengambil pemahaman moderat.

"Sejak awal PKS tidak tabu mencalonkan perempuan sebagai caleg, bahkan banyak di antaranya yang terpilih menjadi anggota legislatif dari PKS. Bahkan DPP PKS secara resmi mengusulkan Bu Ledia Hanifa sebagai pengganti Fahri Hamzah di posisi Wakil Ketua DPR RI," terangnya.

(Baca juga: Ormas Tolak Cagub Jabar Perempuan, PKS Sebut Tak Bedakan Gender)

Begitupun dalam pilkada di beberapa tempat, PKS pernah mengusung atau mendukung perempuan sebagai calon kepala daerah atau calon wakil kepala daerah. Contohnya, Marissa Haque di Pilkada Banten, Pilkada Tangsel (Airin), Pilkada Cimahi (Dyah Nurwitasari).

Kompas TV Partrai politik siap mengambil ancang-ancang mencari sosok yang bisa mendulang suara menggantikan Ahmad Heryawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com