Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SAR Nias Temukan 2 Nelayan yang Terjebak di Perairan Gunungsitoli

Kompas.com - 31/05/2017, 11:13 WIB
Hendrik Yanto Halawa

Penulis

GUNUNGSITOLI, KOMPAS.com – Dua nelayan yang terjebak cuaca buruk selama lebih dari lima jam diselamatkan Badan SAR Nasional, Pos SAR Nias. Kedua nelayan tersebut terjebak karena perahu yang ditumpanginya rusak di perairan Gunungsitoli. 

Koordinator Pos SAR Nias, Bobby Purba mengatakan, dua nelayan itu yakni Ainun Rasyid Baeha (50) serta Lindungi Dakhi (35). Kedua nelayan asal Kota Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan tersebut diselamatkan Rabu (31/5/2017) dini hari. 

Bobby menjelaskan, kedua nelayan itu bertolak dari Kepulauan Banyak, Nanggroe Aceh Darussalam menuju Teluk Dalam, Sumatera Utara, menggunakan perahu body batang 2 GT dan melintasi perairan Gunungsitoli.

"Sejak siang, kedua nelayan ini bertolak dari Kepulauan Banyak dan mengalami kerusakan pada mesin," Koordinator Pos SAR Nias, Bobby Purba, Rabu (31/5/2017).

(Baca juga: 6 Nelayan di NTT Hilang Kontak Saat Mencari Ikan, Keluarga Lapor SAR)

Tujuh orang anggota tim SAR yang mendengar informasi tersebut langsung menuju ke Perairan Gunungsitoli. Tim SAR menemukan keduanya dalam keadaan selamat. 

"Kedua nelayan ini ditemukan dalam kondisi selamat. Hanya saja perahu mereka tidak bisa kembali ke darat karena perahu yang mereka ditumpangi mengalami kerusakan mesin, dan kesulitan menarik ke darat karena cuaca buruk," pungkasnya.

(Baca juga: SAR Bandung Sebut 2 Orang Tewas akibat Tabrakan Beruntun di Cipularang)

Kompas TV Korban ledakan kapal jukung dan SPBU terapung yang terjadi di Kabupaten Banyuasin, Selasa (16/5) bertambah jadi dua orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com