Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan Segera Terbitkan Pergub, Sopir Taksi Yogyakarta Berharap Tak Ada Gesekan

Kompas.com - 29/05/2017, 13:48 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas Pengemudi Taksi Argometer Yogyakarta (Kopetayo) mendatangi kantor DPRD Kota Yogyakarta, Jalan Timoho, Senin (29/5/2017).

Mereka melakukan audiensi dengan Komisi C DPRD Kota Yogyakarta yang ditemui Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta, Bambang Seno Baskoro. Kedatangan mereka untuk memberikan masukan kepada DPRD Kota Yogyakarta menjelang diterbitkannya peraturan gubernur (pergub) soal taksi online pada 30 Mei 2017.

Para pengemudi taksi itu menginginkan situasi DIY aman dan nyaman setelah pergub soal taksi online terbit.

"Keluarnya pergub nanti jangan sampai ada tindakan anarkistis dari dua belah pihak, baik taksi resmi maupun taksi online," kata Ketua Kopetayo Sutiman kepada wartawan usai melakukan audiensi.

Sutiman mengaku, pengemudi taksi konvensional di Kota Yogyakarta mulai merasakan adanya intimadasi setelah aksi damai 3 Mei 2017.

Pada aksi 3 Meil itu para pengemudi taksi konvensional di DIY menuntut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X agar melakukan pembatasan jumlah taksi online, yaitu 10 persen dari total taksi konvensional yang ada di DIY.

Menurut Sutiman, jumlah pengemudi taksi online di Kota Gudeg itu lebih dari 100 orang.

"Dari informasi yang kami kumpulkan, ada delapan kejadian. Makanya kedatangan kami ini untuk menyampaikan proposal ke DPRD supaya menjembatani agar tidak terjadi keributan di jalan," kata dia 

Sutiman mengatakan, pihaknya berharap DPRD Kota Yogyakarta bisa memberikan solusi agar pengemudi taksi online dan taksi konvensional bisa mencari rejeki dengan aman dan nyaman. Ia pun berharap, terbitnya pergub DIY yang mengatur soal taksi online itu bisa menjadi pelopor untuk daerah lain.

"Aparat khususnya kepolisian dan dinas perhubungan mengawal pergub agar dua belah pihak (taksi online dan taksi konvensional) tidak saling gesekan di jalan," tuturnya.

Sementara Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta,Bambang Seno Baskoro mengatakan, pihaknya akan segera menyampaikan masukan Kopetayo ke DPRD DIY menyusul hal tersebut berkaitan dengan pemprov DIY.

Pihaknya mendukung keinginan Kopetayo untuk menciptakan situasi dan kondisi yang aman setelah diterbitkannya pergub soal taksi online.

"Pergub diterbitkan bisa ditegakkan sehingga tidak ada yang dirugikan. Kami juga prihatin ada informasi gesekan taksi online dan taksi resmi, kami tidak ingin hal itu terjadi lagi apalagi karena berkaitan dengan penghasilan. Tapi yang diharapkan (pergub) juga kan aturan harus ditegakan," ucap Seno.

Adapun, Kabid Angkutan Darat Dinas Perhubungan (Dishub) DIY, Hari Agus Triyono, mengatakan, draf pergub yang mengatur taksi online segera ditandatangani dalam waktu dekat ini. Pihaknya tinggal menunggu kesiapan pemerintah kota/kabupaten melakukan uji kir dan proses izin penyelenggara angkutan.

"Sudah naik ke sekda. Pergub ini hanya mengatur secara umum dan ditindaklanjuti lewat peraturan rinci nanti ada semacam surat keputusan gubernor soal tarif dan kuota. Jadi pergub tidak menyebut angka-angka itu," kata Hari ditemui di kantor Kepatihan, Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Senin (29/5/2017).

Hari menegaskan, pelaku usaha taksi online untuk mentaati pergub yang diterbitkan nanti. Menurut dia, setiap pengusaha angkutan jalan harus menempuh aturan untuk memperoleh izin.

"Harus ada izin usaha dengan mengurus persyaratan untuk perusahaan," kata dia.

Baca juga: Sri Sultan Disebut segera Terbitkan Pergub Taksi "Online" Akhir Mei

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com