Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/05/2017, 11:34 WIB
Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Jemaah Aboge di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, melakukan ibadah puasa sejak hari ini, Minggu (28/5/2017). Para pengikut Aboge memang selalu lambat sehari atau dua hari baik puasa maupun Idul Fitri dari yang ditetapkan pemerintah.

Aboge sendiri singkatan dari Alif Rabo Wage. Mereka berpedoman pada perhitungan berdasarkan gabungan perhitungan dalam satu windu dengan jumlah hari berdasarkan perhitungan Jawa yakni Pon, Wage, Kliwon, Legi, dan Pahing.

Mengapa Aboge selalu berbeda dengan pemerintah?

Menurut tokoh Aboge Buri Bariyah, tahun Jawa yang jadi pedoman Aboge adalah perhitungan tahun berputar selama kurun delapan tahun (windu). Yakni, Alif Rabo Wage (Aboge), disusul Ha' Akad Pon (Hakadpon), Jim Awal Jumat Pon (Jimatpon), Za' Selasa Pahing (Zasahing), Dal Sabtu Legi (Daltugi), Ba' Kamis Legi (Bamisgi), Wawu Senin Kliwon (Waninwon), dan Jim Akhir Jumat Wage (Jimatge).

Permulaan bulan (tanggal 1) dihitung sesuai patokan kurun waktu 8 tahun itu. Tahun ini 1 Suro (1 Suro) bertepatan dengan Tahun Zasahing (Tahun Za' Selasa Pahing). Patron ini digunakan untuk menentukan perhitungan lain seperti awal puasa, lebaran (Idul Fitri) dan Idul Adha).

"Dalam menentukan 1 Ramadan 1438 Hijriyah, Aboge menggunakan rumus Don-Nem-Ro (Romadon-Enem-Loro): Romadon-Enem (Hari)-Loro (Pasaran), yang dihitung dari Selasa Pahing. Sehingga 1 Ramadhan tahun ini (2017) versi Aboge jatuh pada Minggu Pon (28Mei). Warga Aboge mulai salat tarawih Sabtu Pahing (27 Mei 2017) malam," kata Buri di Desa Leces, Kecamatan Leces, Minggu (28/5/2027).

1 Syawal dengan rumus Wal-Ji-Ro (Syawal-Siji-Loro), 1 Syawal jatuh pada Selasa Pon (27 Juni 2017). 10 Dzulhijah dengan rumus Sar-Pat-Ji (Besar-Papat-Siji), 1 Besar (Dzulhijah) jatuh pada Jumat Pahing (25 Agustus 2017 ), sehingga 10 Besar jatuh pada Minggu Legi (3 September 2017). 

Aliran Aboge memiliki 800 jemaah, dan tersebar di 10 Desa 4 Kecamatan, yaitu Kecamatan Dringu, Leces, Bantaran, dan Tegal Siwalan. Mereka menjalankan Aboge karena warisan nenek moyang.

Baca juga: Pembagian Kue Apem Jadi Tradisi Sambut Ramadhan di Surabaya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com