AMBON, KOMPAS.com - Komandan Korps Brimob Polri, Irjen Pol Murad Ismail memutuskan untuk maju di Pilkada Maluku 2018. Dia mengaku keputusannya itu telah mendapat restu dari pimpinan Polri.
“Saya telah dipanggil oleh Wakapolri, dan saya datang ke Maluku ini atas perintah,” kata Murad kepada wartawan di kediamannya di kawasan Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Sabtu (27/7/2017) malam.
Dia menjelaskan, selain berniat untuk memajukan daerah berjuluk seribu pulau itu, keputusannya maju di Pilkada Maluku tidak lepas dari persoalan sosial kemasyarakatan yang kurang kondusif akhir-akhir ini.
“Di Aceh itu yang menjadi gubernur pasti mantan GAM, dan itu sudah begitu. Di Papua beakangan juga bergejolak, dan saya diperintahkan untuk ke Maluku,” terangnya.
Mantan Kapolda Maluku ini mengaku telah berkomunikasi dengan seluruh pimpinan partai politik. Dia juga mengklaim bahwa sejauh ini sudah ada tujuh partai politik yang bakal mengusung dirinya di Pilkada Maluku nanti.
“Saya sudah berkomunikasi dengan semua pimpinan partai politik dan udah hampir pasti ada 7 partai yang akan bersama saya, kalau dua partai lagi kita akan jalan sama kotak kosong,” ungkapnya.
Baca juga: Maju di Pilkada Maluku, Dankor Brimob Ambil Formulir di PDI-P
Menyinggung soal siapa figur yang akan mendampinginya pada pilgub nanti, Murad mengaku masih disurvei. Namun dia memastikan calon pendampinya harus memiliki rekam jejak yang baik di masyarakat.
“Karena membangun Maluku butuh orang-orang yang punya komitmen dan orang-orang baik, jangan seperti ada pemimpin tapi istrinya juga ikut memimpin,” ujarnya.