Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mbah Siani, Nenek Pemecah Batu yang Dibayar Rp 40.000 Per Mobil Pikap

Kompas.com - 26/05/2017, 15:23 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis

JEMBER, KOMPAS.com - Meski usianya sudah renta, namun jari-jemari Nenek Siani, warga Desa Plalangan, Kecamatan Kalisat, Jember, Jawa Timur, tetap cekatan mengambil batu lempengan untuk dipecah menjadi batu-batu kecil.

Setiap hari, Nenek Siani berangkat pukul 05.00 WIB ke lokasi tempat pemecah batu.

"Saya jalan kaki dari rumah lewat sawah. Rumah saya jauh," ungkapnya, Jumat (26/5/2017).

Dia mengaku sudah bekerja sebagai pemecah batu selama kurang lebih lima tahun.

"Sudah lima tahun saya bekerja sebagai pemecah batu, mau kerja apalagi saya sudah tua begini," tuturnya.

Tak ada jumlah pasti yang bisa Nenek Siani dapatkan. Sebab, dia baru dibayar ketika batu tersebut sudah laku terjual.

"Saya dibayar Rp 40.000 untuk satu pikap batu yang terjual," ungkapnya.

(Baca juga: Kisah Mbah Ponco Sutiyem, Nenek 95 Tahun yang Jadi Nomine Aktris Terbaik Film ASEAN)

Untuk mendapatkan satu mobil pikap batu, Nenek Siani membutuhkan waktu kurang lebih satu minggu.

"Butuh waktu satu minggu untuk mengumpulkan batu sebanyak satu pikap. Kalau belum laku batunya, ya saya tidak dibayar," katanya.

Meski demikian, Nenek Siani tidak pernah mengeluh meskipun upah yang diterimanya cukup kecil dan tidak tentu waktunya kapan dibayar.

"Tak masalah Nak, meskipun sedikit yang penting halal," tutupnya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com