Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPD: Harga Daging di Aceh Mahal Karena Tak Ada Pengawasan

Kompas.com - 25/05/2017, 23:45 WIB
Raja Umar

Penulis

MEULABOH, KOMPAS.com - Jelang Ramadhan, warga di Aceh memiliki tradisi hari meugang untuk merayakan datangnya bulan suci itu. Warga dari semua kalangan biasanya akan berbelanja daging.

Namun, melonjaknya harga daging di Aceh selalu dikeluhkan warga. Di Aceh Barat, harga daging di hari meugang mencapai Rp 180.000, padahal sudah ada ketentuan dari gubernur bahwa harga daging tak boleh melampai Rp 130.000.

Menanggapi hal itu, Anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Aceh, Sudirman, mengatakan kenaikan tajam harga daging tersebut terjadi karena tidak adanya pengawasan dari dinas terkait.

Sehingga, harga daging meugang di Aceh tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan (Perindag) Nomor 20 Tahun 2017 tentang Pendaftaran Pelaku Usaha Distribusi Barang Kebutuhan Pokok menjelang datangnya bulan suci Ramadhan.

“Kehadiran pemerintah perlu kita pertanyakan kemana, kenapa bisa harga daging naik dari batas ketentuan yang telah dikeluarkan gubernur bahkan Peraturan Menteri, seharusnya Pemkab membuat regulasi atau aturan untuk mengontrol harga daging meugang,” katanya.

Sudirman menilai koordinasi antara gubernur dan bupati di Aceh tidak berjalan. Sebelumnya seruan gubernur menyatakan batas maksimal harga daging meugang di Aceh hanya Rp 130.000.

Namun hari ini di kabupaten Aceh Barat harga daging mencapai Rp 180.000. “Kita melihat dalam hal ini koordinasi gubernur dan bupati tidak berjalan, buktinya kemarin gubernur telah menetapkan batas maksimal harga Rp 130.000, tapi hari ini mencapai Rp 180.000, kan aneh, tentunya imbauan gubernur terhadap harga sudah melalui pertimbangan berbagai aspek,” ]terangnya.

Ratusan ekor kerbau dan sapi

Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat mencatat pedagang daging di hari meugang yang sifatnya musiman menyediakan hewan ternak kerbau dan sapi untuk daging hari meugang sebanyak 230 ekor.

“Jumlah kerbau dan sapi yang disediakan oleh pedagang musiman meugang kali ini sebanyak 230 ekor,” kata Said Mahjalil, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat, Kamis (25/05/17).

Menurut Mahjalil, dari total 230 ekor kerbau dan sapi yang terdata dari pedagang daging meugang musiman tahun ini hanya untuk dijual pada hari ini saja dengan jumlah lapak pedagang sebanyak 250 lapak.

“Lapak yang kita sediakan untuk pedagang daging meugang musiman itu sebanyak 250 meja, dan nanti malam langsung kita bongkar lapaknya, karena hanya satu hari penjualan daging meugang,” katanya.

 

Baca juga: Hari "Meugang", Harga Daging Capai Rp 180.000 di Aceh Barat

Masih kata Mahjalil, para pedagang daging meugang  di Aceh Barat terpaksa harus menjual daging dengan harga tinggi menjapai Rp 180 per kilogramnya karena harga beli kerbau dan sapi dari peternak untuk daging rata-rata Rp 15 juta sampai dengan Rp 16 juta per ekornya.

“Harga daging mahal karena harga beli kerbau dan lembu dari peternak juga mahal, rata-rata pedagang membeli dengan harga Rp 15 juta sampai Rp 16 juta per ekornya, kalau dijual murah rugi pedagang,” ujarnya.

Kompas TV Jelang Ramadhan, warga Aceh memiliki tradisi Hari Meugang, yakni makan daging bersama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com