Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Pungli Biaya Perlengkapan Sekolah, 3 Pegawai Diamankan Polisi

Kompas.com - 25/05/2017, 23:01 WIB
Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Tiga pegawai SMK Negeri 1 Lhokseumawe, terdiri dari bendahara sekolah berinisial C, dan dua guru honorer berinisial AF dan AY dibawa ke Polres Lhokseumawe.

Wakil Kepala Polres Lhokseumawe, Kompol Isharyadi, mengatakan mereka diamankan karena diduga memungut biaya perlengkapan sekolah untuk siswa baru dan tidak sesuai dengan aturan yang ada.

“Kemarin siang mereka dibawa ke Polres. Awalnya kita dapat informasi bahwa ada pungutan sekolah itu, pungutan ini juga tidak diketahui oleh komite sekolah,” sebut Isharyadi yang juga Ketua Tim Saber Pungli, Kota Lhokseumawe, Kamis (25/5/2017).

Dia menjelaskan, awalnya ditemukan uang Rp 630.000 yang diduga sebagai uang kas. Namun, setelah dicek di laci bendahara ditemukan Rp 62 juta.

“Uang ini diduga untuk pembayaran berbagai kebutuhan siswa yang baru diterima. Namun, pungutan ini tidak prosedur seperti koordinasi dengan komite sekolah dan wali murid,” sebutnya.

Atas temuan itu, ketiganya akan dimintai keterangannya oleh kepala sekolah.

“Ini masih diperiksa, masih sebagai saksi statusnya. Nanti akan diperiksa kepala sekolah juga,” terangnya.

Isharyadi pun mengimbau seluruh aparatur negara tidak melakukan pungutan liar.

“Ikuti mekanisme yang berlaku saja. Jangan pungut liar. Tim Saber Pungli akan terus memantau pungutan liar tersebut,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com