Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PBNU: Saya Heran Orang Radikal Ada di Perguruan Tinggi

Kompas.com - 25/05/2017, 07:06 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengaku heran dengan banyaknya aliran radikal di sejumlah perguruan tinggi.

Menurutnya, sebagai lembaga pendidikan dengan intelektual tinggi, seharusnya perguruan tinggi terhindar dari masuknya aliran radikal.

"Saya juga heran kenapa radikal ada di perguruan tinggi, yang intelek, yang wawasannya luas, sarjana. Kok malah jadi radikal. Saya juga heran," katanya saat ditemui di Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang, Rabu (24/5/2017).

"Kalau di pesantren kampung desa pantes radikal. Ini malah kebalik-balik," imbuhnya.

Baca juga: Paham Radikal Tersebar lewat Berita Bohong

Dikatakan Said, ada paham yang salah yang menyebabkan masuknya aliran radikal di perguruan tinggi. Hal itu berpengaruh pada kondisi seseorang yang sedang tidak stabil.

"Itu ada suatu kesalahpahaman, ada paham yang salah. Tidak percaya diri, putus asa, cari jalan pintas, menggunakan cara-cara radikal," katanya.

Padahal, menurut Said, Islam adalah agama yang mulia. Dengan begitu, perjuangannya harus dengan cara yang mulia pula.

"Islam agama yang mulia, maka kalau berjuang harus dengan cara yang mulia. Kalau dengan tidak cara yang mulia berarti merusak," jelasnya.

Baca juga: Rektor ISI Yogyakarta Keluarkan SK Larang Kegiatan Ormas Radikal

Ia juga meminta perguruan tinggi untuk mencegah dan bertanggung jawab adanya aliran radikal yang sudah tersebar.

"Ya, tanggung jawab, sebagai lembaga pendidikan yang elit, berintelek, berwawasan luas, moderat. Masak radikal," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com