Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pasir Galian C di Kalimantan Tengah Naik 150 Persen

Kompas.com - 24/05/2017, 19:33 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Nugroho Budi Baskoro

Penulis

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Gencarnya penambangan galian C ilegal di Kalimantan Tengah, membuat harga pasir naik hingga 150 persen. Sebelumnya, harga pasir di angka Rp 200.000, namun kini mencapai Rp 500.000 per truk. 

Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran menyatakan, gencarnya penertiban membuat banyak pihak yang selama ini bermain dengan oknum aparat terusik. Namun seharusnya, harga pasir galian C tertinggi antara Rp 300.000-350.000 per truk.

"Kita kemarin minta harga paling tinggi Rp 300.000 sampai Rp 350.000. Yang penting mereka legal, enggak dikejar aparat," ujar Sugianto seusai menghadiri acara serah terima jabatan bupati Kotawaringin Barat, di Pangkalan Bun, Rabu (24/5/2017) sore.

(Baca juga: Ganjar Pranowo: 90 Persen Dump Truck Galian C Melanggar Aturan)

 

Ia menjelaskan, dalam kebijakan penertiban tambang pasir galian C, pihaknya menambahkan biaya Rp 100.000 dalam komponen harga.

Dari angka itu, sebesar Rp 30.000 merupakan pungutan yang dikelola perusahaan daerah untuk penambahan pendapatan daerah. Sedangkan sisanya, untuk pekerja tambang.

Ia menargetkan, pasir galian C bisa menambah kas daerah sekitar Rp 90 miliar hingga Rp 100 miliar.

"Galian C ini heboh karena selama Kalteng berdiri dibiarkan ilegal. Ini harus dirapikan, sehingga masyarakat tidak dikejar oknum-oknum, baik yang di bidang hukum, maupun ASN," tegas mantan suami artis Ussy Susilowati itu.

(Baca juga: Pemkab Poso Tutup Lokasi Tambang, Ratusan Petambang Galian C Unjuk Rasa)

 

Yasan, pelaku usaha di sektor properti di Pangkalan Bun mengaku, kenaikan harga pasir galian C berdampak pada kenaikan harga kredit perumahan. Menurutnya, rumah tipe 36 bersubsidi yang sebelumnya dijual Rp 126 juta menjadi Rp 136 juta.

Untuk tipe sama nonsubsidi, naik dari Rp 139 juta menjadi Rp149 juta. "Naiknya rata-rata Rp 10 jutaan. Apalagi harga batu belah juga naik," pungkasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com