Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kucing Mati Diracun Tetangganya, Winarsih Lapor Polisi

Kompas.com - 24/05/2017, 18:36 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

MADIUN, KOMPAS.com - Tak terima kucing piaraan mati diracun tetangga, Winarsih (39), warga Dusun Karang Anyar, Desa Sumberejo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, mendatangi Mapolsek Geger, Rabu ( 24/5/2017).

Bersama puluhan anggota komunitas kucing Cat Lover in The World (CLOW) di Madiun, dia melaporkan tetangganya berinisial HS ke polisi karena meracuni empat ekor kucingnya hingga mati.

Baca juga: Gara-gara Anak Kucing, 5 Mobil Terlibat Tabrakan Beruntun di Bandung

Kapolsek Geger, AKP Sumantri yang dikonfirmasi membenarkan adanya laporan terkait matinya empat ekor kucing milik warga Desa Sumberejo. Setekah memeriksa pelapor dan saksi-saksi, polisi akan memanggil terlapor HS.

"Laporan dari yang bersangkutan sudah kami terima, dan sudah ditindaklanjuti. Kami masih meminta keterangan dari pelapor dan memeriksa bukti-bukti. Selanjutnya nanti kami akan panggil terlapor," kata AKP Sumantri, Rabu (24/5/2017).

Sumantri mengatakan, berdasarkan keterangan pelapor, ada empat ekor kucingnya mati diduga akibat diracun tetangganya. Dikatakannya, apabila perbuatan itu terbukti, terlapor dapat dikenai Pasal 406 ayat (2) KUHP tentang penganiayaan binatang.

"Ancaman hukumannya paling lama delapan bulan kurungan penjara," kata Sumantri.

Sementara itu, Ketua Clow, Wahyu Winono menyatakan, kedatangan komunitasnya ke polsek untuk memberikan dukungan kepada korban dan meminta pihak kepolisian untuk mengusut kasus itu hingga tuntas.

"Kami ada dari beberapa komunitas pecinta kucing, ada dari Samarinda, Balikpapan, Jakarta, Makassar, Jogja, Surabaya, sengaja datang ke mari untuk meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Dengan demikian, kasus serupa tidak kembali terulang di tempat lain," kata Wahyu.

Baca juga: Jadikan Kucing Makanan Anjing, Pria Ini Ditangkap Polisi

Tak hanya sekadar melapor, kata Wahyu, pelapor juga membawa rekaman video berisi suara percakapan antara pemilik kucing dengan pria yang diduga meracuni kucing milik pelapor. Dalam bukti rekaman itu, terlapor mengaku meracuni kucing milik pelapor karena jengkel empat kucing itu kerap masuk dan buang kotoran ke areal kebun.

Ia menambahkan, selain membuat laporan ke polisi, komunitas juga membuat petisi online mengajak masyarakat tidak melakukan kekerasan kepada kucing. Totalnya sudah sekitar 2.500 netizen menandatangani petisi yang mengajak stop kekerasan pada kucing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com