Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Klaten Didakwa Terima Upeti Rp 2 Miliar dari 34 Kepala Sekolah

Kompas.com - 23/05/2017, 08:37 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Bupati Klaten non aktif Sri Hartini didakwa tidak hanya menerima uang suap dan gratifikasi dari kepala desa dan para pegawai negeri sipil yang hendak promosi jabatan.

Bupati wanita itu juga diduga menerima upeti dari para kepala sekolah dan guru di lingkungan dinas pendidikan Klaten.

"Ya ada uang mutasi para kepala sekolah SMP, SMA dan SMK. 34 kepala sekolah, ada juga guru yang ingin menjadi kepala sekolah," kata Afni Carolina, jaksa KPK seusai sidang di Pengadilan Tipikor Semarang, Senin (22/5/2017) sore.

Total hadiah uang yang diterima Sri Hartini dari para kepala sekolah itu berjumlah Rp 2,04 miliar. Sementara itu, dari kasus jual beli jabatan, gratifikasi dari 148 kepala desa dan kasus lain berjumlah sekitar Rp 12,1 miliar.

(Baca juga: 8 Bulan Menjabat, Bupati Klaten Terima Suap Hingga Rp 12,1 Miliar)

Afni mengatakan, Sri sebagai penyelenggara negara seharusnya melaporkan hadiah apapun yang diterimanya maksimal dilaporkan selama tiga bulan. Kewajiban itu perlu karena ia telah menandatangani pakta Integritas, seusia pelatihan tunas integritas kepala daerah terpilih di KPK, tak lama setelah dilantik jadi bupati pada 17 Februari 2016.

"Tiga bulan setelah menerima tidak melaporkan ke LHKPN. Hadiah dianggap suap," ujar Afni.

Para guru dan kepala sekolah yang jumlahnya 34 orang ini memberikan besaran uang dengan jumlah bervariasi, antara satu kepala sekolah dengan yang lainnya juga tidak sama.

Selain kasus jual beli jabatan kepala sekolah, Sri juga diduga terlibat dalam pemotongan bantuan keuangan desa. Dia juga didakwa l menerima gratifikasi yang berkaitan dengan pengisian jabatan di PDAM Klaten.

Sri Hartini dijerat dengan pasal 12 huruf a dan 12 huruf Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 yang diubah dan ditambahkan dengan Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. Dalam perkara ini, baru satu penyuap bernama Suramlan yang sudah diproses hukum.

 

Kompas TV Rem Tak Berfungsi, Bus Tabrak Tebing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com