Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disiksa Majikan di Malaysia, TKI Ini Tulis Surat Minta Diselamatkan

Kompas.com - 22/05/2017, 15:36 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Santi Dorthia Kikhau (17), TKI asal Desa Oe Usapi, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami penyiksaan berat oleh majikannya di Malaysia.

Karena tak tahan dengan penyiksaan itu, Santi yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Petaling Jaya, Jalan BU/6/1 masuk 6/4/ nomor 70, Selangor Malaysia, menulis surat agar bisa diselamatkan. Surat itu dileparkan melalui jendela rumah majikannya.

Ayah Santi, Thomas Kikhau, mengatakan, informasi itu diperolehnya dari teman Santi yang bernama Melda. Melda menelpon ke keluarga bahwa Santi menulis surat yang dilempar keluar melalui jendela rumah majikannya.

(Baca juga: Khalidin, TKI Asal Aceh Utara yang Koma di Malaysia Sudah Sadar)

 

Dalam surat tersebut, lanjut Thomas, anaknya meminta agar Melda cepat menghubungi keluarganya, lantaran ia disiksa majikan.

"Kemarin Melda menghubungi istri saya menggunakan nomor ini +60143682267, bahwa dia (Santi) sedang mengalami penyiksaan berat dan minta untuk cepat menghubungi keluarga atau pemerintah Indonesia untuk menolongnya," ungkapnya kepada Kompas.com, Senin (22/5/2017).

Thomas mengaku, anaknya diberangkatkan secara ilegal pada 2012 lalu oleh perusahaan yang hingga kini tak diketahui keberadaannya.

(Baca juga: Derita Tuberkulosis Akut, TKI Koma Selama 7 Hari di Selangor Malaysia)

Menurut Thomas, waktu anaknya diajak dan diberangkatkan untuk bekerja di Malaysia, tidak ada dokumen resmi dari Dinas Tenaga Kerja, baik Kabupaten maupun Provinsi yang ditunjukkan oleh para perekrut.

"Saya berharap banyak, semoga pemerintah mulai dari kabupaten sampai pusat, bisa bantu untuk pulangkan anak saya dari Malaysia," imbuhnya. 

Kompas TV Perusahaan Penyalur TKI Ilegal di Jakarta Ini Digerebek
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com