Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cita-cita Yusuf Belikan Mobil untuk Orangtua Pun Kandas...

Kompas.com - 22/05/2017, 10:46 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho

Penulis

GROBOGAN, KOMPAS.com - Kedatangan jenazah Ahmad Sofyanto (29) alias Yusuf dari Surabaya, Jawa Timur, disambut jerit tangis rekan serta keluarganya di Desa Karangrejo, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (21/5/2017) sore. 

Beberapa orang bahkan pingsan begitu peti jenazah Yusuf diangkat dari ambulans masuk menuju rumah duka.

Suasana berkabung kental terasa menyelimuti kampung halaman Yusuf. Terlebih lagi semasa hidup dia dikenal berkepribadian baik.

Putra pertama dari dua bersaudara pasangan Suwito dan Kustipah ini tewas akibat insiden terbakarnya Kapal Mutiara Sentosa 1 pada Jumat lalu. Yusuf merupakan lulusan sarjana pendidikan.

Selepas kuliah, Yusuf mengabdikan diri menjadi guru honorer di sebuah Sekolah Menengah Kejuruan di Kabupaten Grobogan. Hanya saja penghasilannya yang jauh dari cukup untuk menanggung beban hidup memaksanya untuk hengkang. 

Yusuf yang berkeinginan kuat mengubah strata hidup keluarganya itu akhirnya beralih pekerjaan menjadi sopir di sebuah perusahaan ekspedisi di Surabaya, Jawa Timur.

Di profesinya yang baru itu, Yusuf sering menyisihkan gajinya kepada orangtuanya. Bahkan Yusuf yang masih lajang itu berniat membelikan mobil untuk orangtuanya sebelum lebaran.

"Sudah dua tahun dia bekerja di perusahaan ekspedisi. Dulu bekerja sebagai guru honorer dengan gaji Rp 200.000 per bulan. Selama ini, Yusuf sering kirim uang ke orangtuanya. Bahkan mau beli mobil untuk orangtuanya. Sayang semua kandas," kata paman Yusuf, Tarmin.

(Baca juga: Ini Kronologi Terbakarnya Kapal Mutiara Sentosa 1)

Supari, rekan kerja yang selamat dalam musibah itu menuturkan, sebelum kejadian, dia bersama ketiga temannya, termasuk Yusuf sedang bertugas mengantar barang dari Surabaya menuju Kalimantan.

Saat kebakaran kapal terjadi, mereka berusaha tenang. Namun Yusuf yang panik mendadak berlari menceburkan diri ke laut.

"Kepala Yusuf terbentur bodi kapal. Apalagi ombak saat itu besar. Yusuf tewas di laut," ungkap Supari.

Supari bersama dua rekan kerja Yusuf lain yakni Edi dan Supomo selamat dalam insiden itu. Mereka yang masih tetangga satu desa dengan Yusuf itu bertahan di atas kapal hingga datang regu penyelamat.

Setelah selesai dishalatkan, jenazah Yusuf langsung dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Karangrejo.

"Kami berharap hak-hak yang seharusnya didapatkan Yusuf dipenuhi," pungkas ayah korban, Suwito.

 

Kompas TV KNKT Selidiki Penyebab Terbakarnya KM Mutiara Sentosa 1
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com