Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giatkan Membaca, Sumut Deklarasikan Diri Sebagai Provinsi Literasi

Kompas.com - 21/05/2017, 18:01 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Tepat di Hari Kebangkitan Nasional, Gubernur Sumatera Utara Erry Nuradi mendeklarasikan Sumatera Utara sebagai Provinsi Literasi dan dimulainya gerakan literasi di Sumatera Utara.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir yang datang bersama Sekretaris Utama Perpustakaan Nasional Dedi Junaedi langsung bertepuk tangan.

Diikuti Koordinator Kopertis Wilayah I Prof Dian Armanto, Sekda Provinsi Sumut Hasban Ritonga, Koordinator USAID Prioritas Sumut Agus Marwan, penulis novel Negeri Lima Menara dan Rahan Tiga Warna, Ahmad Fuadi, serta Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumut Ferlin Nainggolan.

Deklarasi tersebut juga bersamaan dengan acara Roadshow Perpustakaan Nasional ke kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Sumatera Utara. Melalui gerakan literasi, masyarakat diharapkan akan menjadi warga yang menggunakan informasi secara bertanggungjawab dan cerdas.

"Kehidupan masyarakat menjadi lebih maju dan mampu menciptakan peradaban baru yang lebih baik. Hal-hal yang berhubungan dengan implementasi gerakan literasi di Provinsi Sumatera Utara akan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, sistematis, dinamis, dan berkesinambungan,” ujar Erry.

Sumut merupakan provinsi keempat yang mendeklarasikan diri sebagai provinsi literasi setelah DKI Jakarta, Riau, dan Nusa Tenggara Barat. Pendeklarasian ini dilakukan sebagai bentuk dukungan Pemprov Sumut terhadap Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

Permendikbud tersebut mengatur kegiatan membaca buku nonpelajaran wajib 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.

"Semoga gerakan literasi ini dapat kembali menggairahkan minat membaca masyarakat. Salah satu indikator kemajuan suatu wilayah adalah perpustakaannya. Perpustakaan Sumut terus berbenah agar mencapai harapan masyarakat,” katanya.

Menistekdikti mengatakan, dengan gerakan literasi harapan melek huruf bisa ditingkatkan, tidak ada lagi penduduk usia sekolah maupun dewasa yang buta aksara. Literasi adalah hal penting karena menjadi gerbang ilmu pengetahuan.

“Dengan ilmu pengetahuan kita menguasai dunia. Barang siapa menguasai bahasa, selamat dari tipu daya. Saya gembira Sumut jadi provinsi literasi. Mudah-mudahan kita bisa wujudkan Indonesia cerdas dan maju melalui perpusatakaan dan gerakan literasi ini,” ujar Nasir.

Lanjut dia, DPR RI telah mengesahkan Undang-Undang Perbukuan yang melindungi para penulis supaya penulis buku punya hak cipta dan dihargai. Hal itu merupakaan salah satu bentuk dukungan dan keseriusan pemerintah dalam mengembangkan budaya literasi di Tanah Air.

KOMPAS.com/Mei Leandha Menristek Dikti Muhammad Nasir bersama Gubernur Sumatera Utara Erry Nuradi di acara silaturahmi dan pembinaan program Bidik Misi Kopertis Wilayah 1 Sumatera Utara, Sabtu (20/5/2017)
Sestama Perpustakaan Nasional Dedi menambahkan, ketika menjabat sebagai Bupati Serdangbedagai, Erry Nuradi pernah menerima penghargaan di bidang perpustakaan bersama Walikota Surabaya.

Serdang Bedagai berhasil mendirikan perpustakaan di seluruh sekolah menengah dan komit mengembangkan perpustakaan daerah dengan merekrut pustakawan pada saat penjaringan CPNS.

Sementara Ferlin Nainggolan menjelaskan, dua daerah di Sumut yaitu Kabupaten Labuhanbatu dan Sedangbedagai telah ditetapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai kabupaten percontohan literasi nasional.

Kedua daerah tersebut memiliki komitmen tinggi menggalakkan literasi. Bahkan Kabupaten Serdangbedagai mendapat nilai tertinggi dalam survei indeks pembangunan literasi daerah yang dilakukan Mendikbud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com