12 Desa Terendam Banjir akibat Luapan Sungai Sungai Kereuto

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Sebanyak 12 desa di Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, terendam banjir, Sabtu (20/5/2017). Banjir berasal dari luapan air Sungai Kereuto di kawasan itu akibat hujan deras selama dua hari terakhir.

Banjir terjadi di Desa Alue Entoek, Tanjong Tgk Kari, Teungoh Seulemak, Tumpok Barat, Hagu, Alue Thoe, Siren, Lawang, Cibrek, Tanjong Haji Muda, Meunasah Meuria, dan Mee dengan ketinggian air 60-80 sentimeter.

Kepala Desa Hagu, Kecamatan Matangkuli, Muhammad Nasir menyebutkan bahwa kawasan itu menjadi langganan banjir setiap tahun.

"Tahu ini saja sudah empat kali banjir. Kami harap ada program normalisasi sungai," kata dia.

Jika tidak dilakukan normalisasi, warga di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Kereuto selalu khawatir karena rawan banjir. Saat ini, kata Muhammad Nasir, belum ada pengungsi.

"Warga masih bertahan karena masih dianggap aman," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Aceh Utara Munawar menyatakan telah menurunkan tim Rescue BPBD dan SAR Aceh Utara untuk monitoring kawasan banjir.

"Tim itu tersebar di Kecamatan Matangkuli, Langkahan dan Kecamatan Pirak Timu. Mereka juga dilengkapi perahu karet, begitu perlu evakuasi bisa langsung dilakukan," kata dia.