Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anaknya Tewas Tenggelam Saat "Outbound", Khoirul Sempat Tak Percaya

Kompas.com - 18/05/2017, 22:46 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com – Dari enam korban meninggal dunia dalam acara outbound yang dilaksanakan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mambaus Sholihin yang beralamat di Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur, Kamis (18/5/2017), salah satunya diakui oleh sang ayah cukup pandai berenang.

Penuturan tersebut diucapkan oleh Khoirul Rozi (42), yang merupakan ayah dari Ahmad Syafii (15) warga Jalan Industri, Kelurahan Moroplang, Kecamatan Babat, Lamongan.

Ia mengatakan, Syafii yang turut menjadi korban dalam kejadian tersebut, sebenarnya sudah dibekali kepandaian berenang sejak almarhum masih anak-anak.

“Dibanding anak kedua saya, Syafii lebih pandai dalam berenang. Karena sejak usia 9 tahunan, ia sudah biasa berenang bersama dengan teman-temannya di kali yang ada di kampung,” ujar Khoirul, Kamis (18/5/2017).

“Makanya saya juga sempat tidak percaya, saat salah satu pengurus pondok pesantren mengabari bahwa Syafii menjadi salah satu korban meninggal dunia, dalam kejadian tenggelam tadi,” sambungnya.

Selain Syafii, ada lima siswa lain yang turut bernasib nahas dengan meregang nyawa dalam kejadian tersebut. Yakni, Saipudin Zuhri Subagiyo (15), Sholahudin Ahmad (15), Abdul Rohman Nafis (16), Yosar Ahmad Nurdiansyah Putra (15), serta Royi Amanullah Rusydi (16). Dengan empat korban selamat, salah satunya adalah Effendi (15) asal Surabaya, yang sudah dijemput oleh keluarganya.

“Saya biasanya rutin mengunjunginya ke pondok, setiap Hari Kamis, untuk mengetahui apakah uang jajannya sudah habis atau belum. Dia juga tidak pernah cerita jika akan ada acara outbound. Hanya Syafii sempat mengatakan kepada saya, untuk memberikan uang lebih karena akan ada acara pondok ke Jepara. Rencananya, uang itu akan saya serahkan hari ini, tapi keduluan kabar ini (meninggal dunia),” tutur Khoirul.

Keenam siswa MTs Mambaus Sholihin tersebut meninggal dunia, setelah sempat tenggelam saat mengikuti agenda outbound yang dilaksanakan pihak sekolah, di lahan bekas tambang kapur yang tak jauh dari lokasi pondok dan sekolah.

“Tidak ada firasat apa-apa sebelumnya. Namun saya sempat kaget dan itu tadi, sempat tidak percaya juga bila Syafii meninggal dunia karena tenggelam,” ucap dia.

Meski sedang ditimpa oleh ujian berat, namun Khoirul mencoba untuk tetap bersikap tegar dan tabah dalam menghadapi kenyataan. Dengan didampingi oleh salah satu kerabatnya, Khoirul melihat jenazah Syafii saat berada di Rumah Sakit Umum Daerah Ibnu Sina, Gresik.

Dengan sabar, Khoirul beserta kerabatnya menunggu instruksi serta izin dari pihak kepolisian dan pondok pesantren untuk membawa jenazah sang anak, guna dimakamkan di daerah tempat tinggalnya di Lamongan.

“Mungkin ini ujian yang sudah ditakdirkan Allah kepada saya, semoga saya dan keluarga akan selalu diberikan kesabaran oleh Allah,” tutup Khoirul.

Baca juga: 6 Siswa MTs Tewas Saat Outbound, Polisi Periksa 6 Saksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com