Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Tahun, 1.200 Warga Bandung Dikirim ke Jepang untuk Kerja Magang

Kompas.com - 18/05/2017, 18:12 WIB

BANDUNG, KOMPAS — Mulai tahun 2018, Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, berencana mengirim sekitar 1.200 warganya setiap tahun untuk kerja magang di Jepang. Setiap orang akan mendapat kesempatan magang 3-5 tahun di sejumlah perusahaan di bidang pertanian, industri, dan pariwisata.

"Ini menjadi bagian peningkatan kualitas hidup warga Kota Bandung. Diharapkan, mereka akan mendapatkan peningkatan keahlian kerja menjadi lebih baik saat berada di Jepang," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, di Bandung, Selasa (16/5/2017).

Jepang adalah salah satu negara favorit para pekerja Indonesia. Selain masih membutuhkan banyak tenaga kerja, perusahaan di Jepang menawarkan upah jauh lebih tinggi ketimbang di Indonesia.

Kesempatan itu kerap luput dimanfaatkan karena banyak tenaga kerja asal Indonesia terkendala bahasa Jepang.

Menurut Ridwan, pengiriman tenaga kerja ini adalah kelanjutan program serupa tahun lalu. Saat itu, Kota Bandung hanya mendapat kuota penempatan magang 300 orang per tahun.

Namun, berkat lobi yang dilakukan Pemkot bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bandung, Kamil mengatakan, akhirnya disepakati jumlah peserta magang di Jepang meningkat empat kali lipat menjadi 1.200 orang per tahun.

(Baca juga: Tenaga Kerja Asal Jawa Barat Kalah Bersaing)

Ridwan berharap peningkatan kuota magang ini ikut membantu banyak warga Bandung meningkatkan kualitas keahliannya. Dengan begitu, mereka punya bekal mumpuni untuk melanjutkan pekerjaan di Jepang atau saat kembali berkarya ke Indonesia.

"Jika kembali ke Bandung, mereka diharapkan jadi wirausaha yang bisa membantu peningkatan kualitas hidup warga lain. Bagi yang ingin mendaftar, silakan datang ke kantor Kadin Kota Bandung," ujarnya.

Akan tetapi, ungkap Ridwan, pendaftar tidak akan dikirim begitu saja. Selain harus memiliki kemampuan dasar bekerja, pendaftar wajib menguasai bahasa Jepang untuk memudahkan berkomunikasi di negara itu.

"Bahasa sangat penting agar mengerti saat berbicara saat bekerja di sana," ucapnya.

Ketua Kadin Kota Bandung Iwa Gartiwa mengajak warga mengikuti progam magang itu. Persyaratan itu, misalnya, berusia di bawah 30 tahun, lulus SMA sederajat, serta sehat jasmani dan rohani.

"Setelah di Jepang, peserta magang akan mendapat uang saku Rp 18 juta-Rp 20 juta per bulan dari perusahaan tempat magang. Mereka juga akan mendapat fasilitas asrama dan asuransi kerja," katanya. (TAM)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 17 Mei 2017, di halaman 22 dengan judul "2.000 Warga Bandung Dikirim ke Jepang".

 

 

Kompas TV Lulusan universitas luar negeri diprediksi bakal menjadi target buruan perusahaan lokal dan multinasional. Posisi mereka diperkirakan akan menggeser para ekspatriat yang selama ini mengisi pasar tenaga kerja terampil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com