Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Polisi Tampar Tersangka dalam Rekonstruksi Kasus Pembunuhan

Kompas.com - 16/05/2017, 12:59 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Nugroho Budi Baskoro

Penulis

PANGKALAN BUN, KOMPAS.com - Salah seorang polisi dibuat berang oleh Muhammad alias Mhd (27), tersangka pembunuhan sadis terhadap Aris Dewanto (27), di Desa Batu Belaman, Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Sebuah tamparan pun dilayangkan anggota polisi Dedi Kurniadi ke wajah tersangka, di lokasi rekonstruksi kejadian perkara, di halaman rumah Sahrul, warga Batu Belaman, Selasa (16/5/1017).

Baca juga berita terkait: Polisi Kesulitan Ungkap Pelaku Lain Kasus Pembunuhan di Pangkalan Bun

Kanit Buser Satreskrim Polres Kotawaringin Barat itu dongkol karena Mhd berani bilang beberapa adegan rekonstruksi pembunuhan yang menyebut pelaku dua orang adalah bohong.

Tersangka ngotot sebagai pelaku tunggal pembunuhan dengan celurit yang terjadi pada 8 April lalu itu.

Dedi yakin, berdasarkan alat bukti dan saksi-saksi kunci yang diperiksa polisi, pembunuhan di sore hari itu melibatkan dua orang secara langsung.

"Dia (tersangka) jangan merasa hebat karena berani tak mengaku. Nanti akan mengaku," kata Dedi, gusar.

Pada adegan ketujuh, tampak keterlibatan tersangka lain, yang disebut Mr x dalam reka adegan ini. Mr X pertama kali melumpuhkan Aris dengan celurit saat korban merangkul Mhd yang terus memukulinya.

Saat korban sudah tak berdaya, kedua tersangka terus menghujani bacokan ke tubuh Aris hingga korban terluka parah.

Kapolsek Kumai, AKP Hendry menyatakan, saksi-saksi kunci memberi keterangan bahwa pelaku sedikitnya dua orang. Selain alat bukti berupa dua sarung celurit, informasi tersebut diperoleh dari Sri Utami, rekan korban saat berkunjung ke rumah Sahrul, dan Nirwanto, tetangga Sahrul.

"Saya datang pas ribut-ribut. Saya mau menghentikan pembacokan ke korban. Lalu Sahrul teriak, awas paman karena ada orang lain yang hendak menyerang," kata Nirwanto kepada Kompas.com di lokasi kejadian.

Sayang, Sri Utami tak hadir dalam rekonstruksi itu.

"Sudah kita minta datang. Mungkin dia takut," tutur Hendry.

Baca juga: Ketahuan Selingkuh, Pria ini Ancam Bakar Diri di Atas Mobil Tangki BBM

Sri Utami dan korban datang ke rumah Sahrul untuk urusan jual beli kendaraan, antara Sri dengan istri Sahrul. Ternyata, mereka sudah dibuntuti pelaku sejak dalam perjalanan ke rumah Sahrul.

Sementara, Mhd mengaku nekat membunuh Aris karena menganggap korban sebagai penyebab kehancuran rumah tangganya.

Kompas TV Polisi Selidiki Kasus Dugaan Pembunuhan Dosen ITB
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com