Kilas daerah

Dedi Mulyadi Bantu Anak Tukang Sapu Ini Kuliah di Unpad

Kompas.com - 16/05/2017, 09:07 WIB

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memberikan bantuan biaya kuliah seorang anak perempuan yang ayahnya selama ini bekerja sebagai tenaga harian lepas petugas kebersihan di dinas lingkungan hidup setempat.

Petugas itu bernama Wawan Gunawan (48) alias Acong, warga keturunan Tionghoa, yang telah turun-temurun tinggal di Purwakarta. Acong sudah mengabdikan diri sebagai tukang sapu jalan raya.

Kegigihan Acong selama ini bekerja, tutur Dedi, selalu menjadi panutan rekan kerjanya yang lain. Acong mengabdikan diri sebagai salah satu pegawai kebersihan sejak 2013. Gajinya Rp 1 juta per bulan.

Saat ini Acong mendapatkan gaji dari pemerintah daerah sebesar Rp 2 juta per bulan. Dari situ dia bisa menghidupi istri dan empat anaknya. 

"Pak Acong ini warga keturunan Cina yang rajin bekerja, meskipun sebagai tukang sapu. Dengan gaji Rp dua juta per bulan, dai bisa menghidupi empat anaknya. Tahun ini anak keduanya yang perempuan berhasil lolos sebagai mahasiswa Universitas Padjadjaran Bandung jurusan hukum. Semua biaya kuliahnya nanti ditanggung oleh pemerintah daerah sebagai apresiasi atas kegigihannya selama ini," jelas Dedi di hadapan Acong dan keluarganya saat ditemui di tempat kerjanya di Jalan Munjuljaya, Sabtu (13/5/2017).

Selama ini Acong dikenal oleh warga sekitar sebagai petugas kebersihan yang bukan hanya melakukan tugasnya di jalan raya. Bermodalkan sapu lidi, setiap hari dia membersihkan gang di lingkungan rumahnya sampai ke jalan raya. Rutinitas itu kerap mendapatkan apresiasi dari para tetangganya selama ini.

"Semua pekerja harus rajin, siapa yang rajin pasti akan mendapatkan penghargaan dari orang lain. Mudah-mudahan setelah anaknya nanti lulus kuliah, bisa kerja, bisa membantu orang tuanya," kata Dedi.

Bangga pada ayah

Kebersihan wilayah perkotaan Kabupaten Purwakarta tentunya tak lepas dari petugas kebersihan yang selama ini setiap saat membersihkan sampah di jalanan perkotaan. Mereka selama ini bekerja dibawah kendali dinas lingkungan hidup. Honor per bulan tiap pekerja sebesar Rp 2 juta.

"Mereka bekerja khusus membersihkan sampah di jalanan," kata Dedi.

Megawarni (18), anak kedua Acong yang akan kuliah di Unpad itu, mengatakan tidak menyangka mendapatkan beasiswa dari pemerintah setempat. Megawarni mengaku mengikuti seleksi melalui jalur prestasi setelah dirinya dinyatakan lulus di SMA Negeri 2 Purwakarta tahun ini.

"Alhamdulilah, sudah diterima melalui jalur khusus jurusan hukum di Unpad. Terimakasih pak," ucap Megawarni kepada Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Selama ini pun, lanjut dia, dirinya dan saudaranya tak pernah merasa minder ayahnya bekerja sebagai tukang sapu di jalan. Malahan dirinya bangga, karena ketauladanan dan bimbingan ayahnya-lah dia bisa berhasil seperti sekarang.

"Saya akan rajin, dan saya akan membalas kebaikan dan jasa orang tua saya selama ini," katanya.

IRWAN NUGRAHA/KONTRIBUTOR PURWAKARTA

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com