Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, TKI Asal NTT Selundupkan Gading Gajah dari Malaysia

Kompas.com - 15/05/2017, 18:45 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN,KOMPAS.com – Bea Cukai Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara kembali mengamankan sebuah gading gajah yang diselundupkan dari Malaysia melalui Pelabuhan Tunon Taka Nunukan.

Kepala Kantor Bea Cukai Kabuaten Nunukan Max Franky Karel Rori mengatakan, gading gajah yang dibawa Saban (57) warga Adonara Labupaten Flores Timur NTT terdeteksi mesin x ray. Rencananya, gading tersebut akan dibawa ke Sulawesi.

“Gading disimpan di dalam kardus, dibungkus ban dalam mobil dan dicampur dengan pakaian bekas,” ujarnya, Senin (15/05/2017).

Pemilik gading, sambung Max, merupakan buruh perusahaan sawit di Kota Tawau, Malaysia. Gading tersebut berasal dari menantunya sebagai mahar perkawinan.

 

 

Rencananya, gading tersebut akan dibawa pulang ke Adonara untuk disimpan sebagai mahar jika anak laki-lakinya menikah. Saban mengaku tidak tahu darimana menantunya mendapat gading sebagai mahar pernikahan.

"Ini bagi kami adalah pusaka yang harus kami pelihara. Kami tidak perjualbelikan ini barang. Saya simpan untuk anak saya nanti menikah sebagai mahar,” ucap Saban.

(Baca juga: Gading Gajah untuk Mahar Pernikahan Disita Petugas Karantina Nunukan)

 

Gading seberat 10,5 kilogram tersebut diserahkan kepada Balai Karantina Kelas II Tarakan untuk diproses hukum.

Sebelumnya, Minggu, Bea Cukai Nunukan menyerahkan gading gajah sebanyak 4 buah milik Fernando warga Lembata NTT. Ia diamankan di Pelabunan Tunon Taka saat akan membawa gading ke Flores sebagai mahar kawin sepupunya.

 

(Baca juga: Badan Karantina Nunukan Sita 5 Gading Gajah dari Malaysia)

Selama 2017, Bea Cuai Nunukan tiga kali menggagalkan penyelundupan gading gajah dari Malaysia. Dari 3 kali penggagalan penyelundupan, pihaknya mengamankan 8 buah gading gajah.

Kompas TV   BKSDA Aceh baru-baru ini menemukan pembunuhan induk gajah terjadi di Aceh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com