Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusham UII Laporkan Pembubaran Pameran Seni Wiji Thukul ke Polisi

Kompas.com - 09/05/2017, 16:04 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pusat Studi Hak Asasi Manusia (Pusham) Universitas Islam Indonesia (UII) melaporkan pembubaran Pameran Seni Wiji Thukul ke aparat kepolisian. Pelaporan dilakukan setelah pameran seni yang digelar di Pusham UII, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, dibubarkan sekelompok pemuda, Senin (8/5/2017).

Direktur Pusham UII, Eko Riyadi, mengatakan, pihaknya bersama sejumlah saksi melaporkan pembubaran pameran seni karya seniman Andreas Iswinarto bertema "Aku masih Utuh dan Kata-kata Belum Binasa" itu ke Polda DIY.

Bukti laporan itu telah dituangkan dalam surat tanda terima laporan (STTLP) bernomor RTTLP/241/V/2017/DIY/SPKT.

“Setelah pemeriksaan awal selesai, satu tim penyidik dari Polda DIY terdiri dari kurang lebih enam orang mendatangi kantor untuk melakukan olah tempat kejadian perkara dan kemudian membawa barang bukti,” kata Eko memberikan keterangan resmi di kantor Pusham UII, Selasa (9/5/2017).

Baca juga: Pemuda Pancasila Bubarkan Pameran Seni soal Wiji Thukul di Yogyakarta

Eko menilai, perbuatan sekelompok pemuda yang membubarkan pameran seni itu termasuk kejahatan dan pelanggaran atas jaminan hak asasi manusia (HAM) yang tercantum dalam instrumen internasional maupun nasional.

Antara lain, kata dia, Pasal 19 Deklarasi Universal HAM dan pasal 19 ayat 1 dan 2 Kovenan Internasional temntang hak sipil dan politik sebagaimana telah diratifikasi dengan UU Nomor 12 tahun 2005.

Selain itu, kata dia, aksi sekelompok pemuda yang berjumlah sekitar 25 orang itu juga melanggar Pasal 28 F UUD 194 dan pasal 14 UU nomor 39 tahun 1999 tentang HAM.

“Seluruh ketentuan di atas pada pokoknya menyatakan setiap orang berhak untuk mempunyai pendapat tanpa mengalami gangguan dan setiap orang berhak untuk menyatakan pendapat/mengungkapkan diri,” kata Eko.

Selain melaporkan peristiwa itu ke Polda DIY, Pusham UII mengirim surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo. Surat terbuka itu juga akan dikirimkan ke Kapolri, Ketua Komnas HAM, Ketua Kompolnas, Gubernur DIY, Kapolda DIY, Ketua Yayasan Badan Wakaf UII, dan Rektor UII.

Pantauan Kompas.com, surat terbuka itu berisi kronologi terjadinya pembubaran, langkah yang telah dilakukan Pusham UII, dan tuntutan Pusham UII.

Baca juga: Kisah Wiji Thukul Diputar dalam Festival Film di Swiss

Berikut tuntutan dalam surat terbuka Pusham UII dengan judul "Hak Atas Kebebeasan Berekpresi dan Berpendapat yang Dirampas:

1. Aparat kepolisian khususnya Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mengusut tuntas dengan menangkap para pelaku pembubaran dengan tindakan kekerasan dan ancaman beserta aktor intelektualnya, terhadap rencana diskusi dan pameran lukisan di kantor Pusat Studi Hak Asasi Manusia Universitas Islam Indonesia.

2. Gubernur DIY dalam mandat sebagai pengelola keamanan wilayah untuk mengawal kasus ini dapat dituntaskan oleh pihak Kepolisian Republik Indonesia khususnya Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia untuk memberi perhatian pada kasus-kasus serupa yang terjadi khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.

4. Ketua Komisi Kepolisian Nasional untuk melakukan pemeriksaan atas lambannya atau indikasi pembiaran yang dilakukan oleh Kepolisian Resor Bantul.

5. Kepala Kepolisian Republik Indonesia untuk memerintahkan Kepala Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta mengusut tuntas dan memproses hukum para pelaku pembubaran kegiatan pameran dan diskusi di kantor Pusham UII.

6. Presiden Republik Indonesia untuk menegakkan konstitusi dalam hal kebebasan untuk berekpresi atau berpendapat dengan memerintah Kepala Kepolisian Republik Indonesia agar kepolisian benar-benar menjadi institusi pelindung kebebasan hak asasi manusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com