Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerit Tangis Iringi Eksekusi Tanah Proyek Jalan Tol di Kendal

Kompas.com - 09/05/2017, 14:49 WIB
Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Jerit tangis warga Desa Wungurejo dan Tejorejo Kecamatan Ringinarum, Kendal, Jawa Tengah, mengiringi eksekusi lahan proyek jalan tol oleh Pengadilan Negeri Kendal, Selasa (9/5/2017).

Warga sempat menghadang eksekusi dengan alat berat. Mereka pun menanami tanah dengan kacang panjang, jagung, kedelai, sebagai bentuk penolakan. 

Sebelum eksekusi dilakukan, warga mulai dari pemuda, ibu-ibu dan bapak-bapak, berkumpul di lokasi. Mereka membaca tahlil dan membentangkan spanduk bertuliskan permintaan keadilan pada pemerintah.

Salah satu warga bahkan sengaja berkostum pocong, sebagai simbol matinya demokrasi. Mekipun sempat terjadi kericuhan kecil, eksekusi tanah berjalan lancar.

(Baca juga: Hari Ini, 329 Personel Amankan Eksekusi Lahan Jalan Tol di Kendal)

 

Menurut panitera sekaligus juru sita PN Kendal, Suedi Wibowo, sudah ada 35 dari 98 bidang tanah, yang ganti ruginya sudah diambil pemiliknya. Pihaknya siap melayani warga lain yang mau mengambil ganti rugi.

Dia menegaskan, uang ganti rugi tetap dititipkan di PN Kendal tanpa dikurangi satu rupiah pun. Jumlah yang akan diterima jika diambil saat ini dengan 20 tahun mendatang tidak akan berubah.

“Eksekusi ini terpaksa kami lakukan, karena kami sebelumnya sudah memberi peringatan, “ kata Wibowo.

Sementara itu, koordinator warga Desa Wungurejo dan Tejorejo Ringinarum Kendal, Syamsudin mengatakan, warga tidak mau mengambil uang ganti rugi tanahnya, meskipun lahan tersebut sudah berubah menjadi jalan tol.

“Warga tetap menolak sampai mendapat uang ganti rugi yang layak,” ujarnya.

Kapolres Kendal, AKBP Firman Dharmansyah mengucapkan terima kasih kepada warga yang tidak melakukan perlawanan. Firman berharap, keamanan dan kenyamanan Desa Wungurejo dan Tejorejo, bisa dijaga bersama .

Alhamdulillah aman. Tidak ada kericuhan. Tadi hanya sedikit emosi warga yang sifatnya spontanitas. Tapi mereka sudah bisa menahan diri, “ tuturnya seraya mengatakan polisi akan menjaga lahan tersebut secara bergiliran. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com