Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggaran Tak Cukup, Lapas Kerobokan Terlilit Utang Rp 1,95 Miliar

Kompas.com - 08/05/2017, 16:24 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Lapas Kerobokan menanggung utang sebesar Rp 1,95 miliar karena ketidaksesuaian antara anggaran yang disiapkan dengan jumlah penghuni yang kini sudah melebihi kapasitas.

Utang-utang tersebut merupakan sisa belanja tahun 2016 yang harus dibayarkan melalui anggaran tahun 2017.

"Total utang lama Rp 1,2 miliar, utang 2016. Terus ditambah biaya jasa dan listrik Rp 600 juta dan tagihan Rumah Sakit Sanglah yang belum terbayar Rp 150 juta," kata Kalapas Kerobokan Rony Nainggolan saat ditemui di Denpasar, Senin (8/5/2017).

Hal ini tidak lepas dari perbedaan jumlah tahanan saat penyusunan anggaran dengan kondisi rill. Untuk tahun 2017, Lapas Kerobokan dipastikan akan kekurangan anggaran operasional.

"Anggarannya Rp 17 miliar. Hitungan kami akan habis bila Juli nanti, sisanya kami akan berutang lagi," ujarnya.

(Baca juga: Over Kapasitas, Sebagian Penghuni Lapas Kerobokan Dipindah)

Hal ini disebabkan sebagian besar anggaran digunakan untuk menutup utang tahun sebelumnya.

Saat penyusunan anggaran, pihak lapas menggunakan asumsi jumlah warga binaan adalah 1.045 orang.

Dalam perkembangannya, tiap hari ada penghuni baru yang masuk hingga kemudian jumlahnya mencapai 1.300 orang. Jumlah ini jauh di atas kapasitas ideal yaitu 300 orang.

Demikian pula dengan anggaran kesehatan yang dianggarkan Rp 60 juta hanya cukup untuk opname 5 warga binaan. Padahal, kenyataannya, jumlah yang sakit jauh melampaui yang dianggarkan. Belum termasuk pembengkakan penggunaan listrik.

"Antisipasinya surat pengakuan utang yang diteruskan ke Kanwil Kumham Bali nanti sebelum sampai ke meja Sekjend Kementerian Hukum dan HAM," ujar Nainggolan.

 

 

Kompas TV Kerusuhan di Lapas Kerobokan Bali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com