Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengembalikan Jarik sebagai Alat yang Nyaman Menggendong Bayi

Kompas.com - 07/05/2017, 16:47 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Balai Kota Bandung, Minggu (7/5/2017) pagi, riuh ramai dikunjungi warga Kota Bandung. Di antara ribuan pengunjung, terdapat sekelompok kecil ibu-ibu bersama anak-anaknya berkumpul di sebelah patung Badak Putih. 

Ada yang terlihat cukup unik dari kelompok ini. Kain yang digunakan untuk menggendong anak-anak semuanya menggunakan kain jarik tradisional.

Baca juga: Mewiru Kain Jarik dan Gulung Stagen, Cara Ibu-ibu Peringati Hari Kartini

Selidik punya selidik, ternyata kelompok ibu-ibu ini yang tergabung dalam komunitas Babywearers Bandung tengah "kopi darat" sekaligus belajar langsung teknik-teknik menggendong bayi menggunakan kain jarik. Teknik ini dimentori Afifah Mu'minah (28), salah satu anggota Indonesian Babywearers. 

Komunitas ini biasanya hanya berinteraksi seputar gendong menggendong bayi melalui beberapa media sosial Baby Wearers Bandung.

"Tujuan Indonesian Babywarer adalah mengedukasi ibu bagaimana cara menggendong yang aman untuk anak, nyaman anak serta nyaman untuk ibu," kata Afifah saat ditemui seusai mentoring. 

Afifah membenarkan bahwa kain jarik beberapa tahun ke belakang mulai kurang diminati untuk digunakan menggendong anak oleh ibu-ibu muda. Mereka kebanyakan lebih memilih produk-produk gendongan bayi yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga tampak mudah.

Padahal, menurut Afifah, kebanyakan produk gendongan tadi justru tidak nyaman untuk ibu atau penggendong. Dengan teknik yang benar, kain jarik ternyata jauh lebih nyaman untuk digunakan menggendong bayi.

Dari kursus International Babywearing yang pernah dilakoninya, Afifah mengatakan setidaknya ada 3 jenis cara menggendong menggunakan kain jarik yang sesuai dengan standar kesehatan internasional. 

"Tergantung juga panjang kain Jarik. Kalau panjangnya 2,5 meter bisa menggunakan simpul jangkar. Kalau 3 meter bisa pakai gendong belakang atau robin's carry atau front wrap cross carry tied under bum (FWCCTUB)," ungkap Afifah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com