Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-longsor, Jalan Bekas Proyek PLTA Dijadikan Jalan Darurat

Kompas.com - 06/05/2017, 19:15 WIB
Iqbal Fahmi

Penulis

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Sehari pasca-longsornya jalan alternatif Banjarnegara-Dieng (Wonosobo) via Pagetan, ratusan warga dan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara bergotong-royong membuka satu ruas jalan darurat, Sabtu (6/5/2017).

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Banjarnegara Arif Rahman mengatakan, jalan darurat tersebut memanfaatkan jalan bekas proyek PLTA Tulis Sokaraja.

"Jalan bekas proyek itu sudah lama tak terpakai dan tertutup kebun salak milik PLTA Tulis. Setelah berkoordinasi dengan pihak terkait, kami diizinkan untuk memanfaatkan jalan tersebut," kata Arif kepada Kompas.com, Sabtu (6/5/2017).

(Baca juga: Longsor, Jalur Alternatif Banjarnegara-Dieng via Pagetan Putu)

Jalan darurat tersebut akan dibangun sepanjang 200 meter dan lebar 3 meter yang melintang tepat sejajar di atas jalan yang longsor.

"Kami berharap jalan darurat segera dibuka, sehingga warga tidak perlu memutar jauh, dan perekonomian setempat tidak terganggu," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Banjarnegara mengakibatkan jalan alternatif Banjarnegara-Dieng (Wonosobo) via Pagetan longsor, Jumat (5/5/2017) dini hari.

Titik longsor terparah berada di Desa Sokaraja, Kecamatan Pagetan, Banjarnegara, Jawa Tengah.

Di titik itu, longsor mengikis seluruh badan jalan dan mengakibatkan transportasi warga antar-kabupaten tersebut terputus.

Kapolsek Pagetan AKP Agung Setiawan ST terpaksa menerapkan rekayasa lalu lintas dengan mengalihkan arus kendaraan roda empat melalui dua jalur.

(Baca juga: Longsor dan Angin Kencang Terjang Magetan-Ponorogo, 2 Rumah Roboh)

Adapun jalur alternatif pertama melalui Karangkobar-Pejawaran-Pagentan yang mengharuskan warga harus memutar sejuah 60 kilometer.

Sementara itu, di jalur alternatif Sempol-Watumalang-Pagetan, warga akan memutar lebih jauh, yakni sekitar 65 kilometer.

“Untuk angkutan umum, kami sudah berkoordinasi dengan ketua paguyuban agar menerapkan sistem estafet atau langsir,” ujarnya.

Kompas TV 3 Orang Tewas Tertimbun Tebing Pasir yang Longsor
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com