Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Siswi MTS Ini "Sulap" Daun Jambu Biji Menjadi Tinta Spidol

Kompas.com - 06/05/2017, 07:40 WIB
Hamzah Arfah

Penulis

GRESIK, KOMPAS.com - Siapa yang menyangka, campuran ekstrak daun jambu biji ternyata bisa dijadikan bahan pembuat tinta spidol.

Hal yang berhasil diungkap oleh tiga siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nahdlatul Ulama (NU) Trate, Gresik. Yakni, Yulistya Rahma Fitri (13), Nurmala Sholikah Rusdi (13), dan juga Indriyani (13), yang semuanya masih tercatat duduk di bangku kelas 7.

“Dibanding dengan daun tumbuhan lain, daun jambu biji memiliki lebih banyak kandungan senyawa antosianim dan tanin, yang cukup dibutuhkan dalam pembuatan tinta spidol boardmaker,” sebut Yulistya, Jumat (5/5/2017).

Namun sebelum tinta tersebut berhasil didapatkan, serangkaian proses diperlukan untuk mendapatkannya. Termasuk, mencampur ekstrak daun jambu biji tersebut dengan paku yang sudah berkarat, demi mendapatkan warna hitam pekat yang diinginkan.

“Setelah daun jambu biji dicuci hingga bersih, kemudian direbus dulu sekitar 25 menit sampai warna berubah menjadi kecoklat-coklatan,” jelasnya.

Setelah itu lanjut Yulistya, disaring kemudian dicampur dengan cuka, tepung maizena, serta paku yang sudah berkarat.

Baca juga: Sempat Dikira Buatan Pabrik, Robot Buatan Mahasiswa UMM Juara di Amerika

Peran paku berkarat tersebut untuk mendapatkan warna hitam seperti yang didapati pada tinta spidol di pasaran.

“Karena dalam paku berkarat, terdapat senyawa CMC (carboxymethyl cellulose) yang cukup bagus untuk mengubah warna kecoklatan menjadi hitam pekat. Dalam bagian proses ini, paku berkarat akan berinteraksi dengan cuka," sahut Nurmala.

Usai semua proses tersebut dilakukan, campuran bahan-bahan tersebut kemudian diaduk hingga merata. Baru setelah campuran dianggap sudah merata, maka tinggal ditunggu saja hingga sekitar 1 jam.

“Kami sudah mengujinya beberapa kali, dan memang tinta yang dihasilkan oleh daun jambu biji, tidak kalah dengan yang dijual di pasaran. Sebab warna tinta kuat dan tidak gampang pudar, baik saat digunakan di media kertas maupun triplek,” tutur dia.

Hasil penelitian ketiga siswi tersebut, kemudian turut didaftarkan untuk mengikuti lomba karya ilmiah remaja tingkat kabupaten, yang digelar pada bulan lalu. Hasilnya, penelitian mereka sukses menyabet juara kedua dalam hajatan tersebut.

Baca juga: Pelajar MTS Ini Olah Limbah Sisik Bandeng Menjadi Abon

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com