Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Diserbu" Tabung Kosong, Harga Elpiji 3 Kg di Nunukan Naik 2 Kali Lipat

Kompas.com - 05/05/2017, 19:22 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN,KOMPAS.com – Warga di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara kesulitan mendapatkan elpiji bersubsidi 3 kilogram di agen-agen yang ditunjuk pemerintah. Mereka baru bisa memperoleh elpiji tersebut di pasaran dengan harga tinggi. 

Harga elpiji bersubsidi yang ditentukan pemerintah sebesar Rp 16.500, namun harga yang ada di pasaran mencapai Rp 35.000 atau dua kali lipatnya.

Kepala Bagian Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perdagangan Kabupaten Nunukan Hasan Basri Mursali mengatakan, tingginya harga elpiji di pasaran karena sudah berada di tangan pengecer.

“Untuk penyaluran ke masyarakat sebenarnya tidak ada pengecer karena dari Pertamina diterima agen dan akan disalurkan langsung ke masyarakat melalui pangkalan,” ujarnya Jumat (5/5/2017).

(Baca juga: Elpiji "Melon" Sulit Didapat, Warga Kurangi Makan dan Mandi)

 

Hasan menambahkan, kelangkaan dan mahalnya elpiji 3 kilogram di Nunukan dipicu maraknya tabung kosong yang didatangkan dari Sulawesi oleh pengecer. Dengan memiliki tabung kosong, pengecer leluasa menimbun elpiji 3 kilogram.

Pemerintah daerah sebetulnya telah berupaya membatasi pembelian warga, maksimal 2 tabung. Namun para pengecer memanfaatkan kelemahan pangkalan dengan menyuruh keluarga atau warga mengantre pembagian elpiji 3 kilogram di pangkalan.

“Pangkalan kesulitan mengidentifikasi antrean. Setelah membatasi hanya bisa membeli 2 tabung setiap orang. Pemerintah daerah juga mengeluarkan larangan anak di bawah umur untuk mengantre,” imbuhnya.

Pada awal dibagikan tahun 2012, Kabupaten Nunukan menerima kuota sebanyak 20.000 tabung. Saat ini kuota untuk masyarakat di wilayah perbatasan mencapai 40.000 lebih tabung elpiji.

Untuk mencegah penimbunan oleh pedagang nakal, pemda akan merazia pedagang nakal yang menjual elpiji bersubsidi 3 kilogram dengan harga Rp 35.000. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com