Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Jabar Akan Tolak Caleg Poligami dan Merusak Lingkungan

Kompas.com - 05/05/2017, 16:21 WIB
Irwan Nugraha

Penulis

PURWAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, sejak awal dirinya menjabat Bupati Purwakarta sampai sekarang selalu memberi perhatian penuh pada setiap pembangunan yang ramah lingkungan.

Dedi meyakini bahwa infrastruktur setiap daerah yang tak berbasis kelestarian lingkungan sekitar justru akan merusak tatanan pembangunan wilayah tersebut.

"Lingkungan alam sekitar kita sangat penting untuk dilestarikan dan dijaga. Pembangunan tak berbasis lingkungan justru akan merusak daerah itu sendiri," jelas Dedi kepada Kompas.com, Jumat (5/5/2017).

Baca juga: Golkar Buka Peluang Partai Lain Gabung ke Poros Jawa Barat

Saat ini pun, Golkar Jawa Barat menerapkan beberapa komitmen dalam menjaga lingkungan. Salah satunya, setiap kader yang mendaftarkan diri untuk menjadi calon legislatif kota/kabupaten dan provinsi yang memiliki bisnis merusak lingkungan tak akan diterima partai.

Hal ini pun telah menjadi salah satu syarat bagi setiap kader yang hendak mendaftarkan diri sebagai caleg.

"Jika diketahui kader yang ingin jadi caleg memiliki bisnis merusak lingkungan langsung akan ditolak pendaftarannya ke partai," ungkap dia.

Seperti bencana beberapa bulan lalu yang melanda Kabupaten Garut. Daerah pegunungan yang seharusnya menjadi penyangga banjir telah berubah menjadi lahan perkebunan. Pohon-pohon ditebang dan lahan ditanami tanaman perkebunan yang tak memiliki ketahanan penyerapan air.

"Contoh di Garut, banjir bandang kemarin adalah akibat dari tatanan lingkungan yang berubah," ungkap Dedi.

Selanjutnya, beberapa syarat lainnya untuk caleg dari Golkar Jabar adalah tak boleh menceraikan istri tanpa alasan kuat, tak boleh berpoligami tanpa persetujuan istri pertama, dan tak terlibat narkoba serta bisnis hitam lainnya.

"Syarat ini untuk mencegah saja. Jangan sampai sedang susah dengan istri lama, sudah jadi dewan malah punya istri lagi," ujar Dedi.

Selama ini, Dedi mengaku membangun Kabupaten Purwakarta berbasis kelestarian lingkungan dengan menjaga budaya para leluhur. Wilayah perkotaan tetap dibangun dengan konsep modern, tetapi tak melupakan akan datangnya bahaya akibat perubahan alam sekitar.

Saluran air tak diganggu akibat pembangunan karena bisa mengakibatkan banjir. Pepohonan tak dihilangkan karena kalau hujan akan mampu menyangga angin besar. Peremajaan pohon pun selalu menjadi prioritas utama pola pembangunan di daerahnya.

"Leluhur kita (khususnya Sunda) mewarisi budaya untuk kita terapkan kembali di zaman modernisasi sekarang. Pembangunan memperhatikan aspek lingkungan sudah diterapkan sejak zaman dulu," tambahnya.

Baca juga: Soal Pilkada Jabar, Golkar Tunggu Hasil Suvei

Pendaftaran bagi kader untuk menjadi caleg sendiri telah diumumkan sejak 1 Mei 2017. Para kader nantinya akan bersaing sesuai dengan rangking elektabilitasnya masing-masing. Setiap daerah nantinya akan dilakukan survei internal untuk mengatahui elektabilitas para caleg.

Kompas TV Warga Dukung Dedi Mulyadi Maju Pilkada Jabar 2018
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com