Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Gubernur dan Polda NTT Dibanjiri Karangan Bunga Tolak Radikalisme

Kompas.com - 05/05/2017, 15:37 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Puluhan warga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Cinta Damai, Cinta Toleransi dan NKRI, menggelar aksi mengirim karangan bunga ke kantor Polda NTT dan kantor Gubernur NTT.

Sebagian besar karangan bunga tersebut bertuliskan menolak paham radikalisme, mengusir organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan Front Pembela Islam (FPI) dari bumi Indonesia, serta mempertahankan empat konsensus kebangsaan.

Baca juga: Karangan Bunga Banjiri Kantor Polisi dan Markas Kodam Sumsel

Koordinator aksi, Lydia Rambu mengatakan, pihaknya tidak ingin Nusa Tenggara Timur yang memilki toleransi antarumat beragama terbaik di Indonesia dinodai dengan munculnya paham radikal di masyarakat.

"Warga NTT maupun pendatang harus tetap satu komitmen menjunjung tinggi toleransi. Kami juga menginginkan Indonesia bebas dari paham radikalisme serta keutuhanan dan kedamaian NKRI," kata Rambu kepada sejumlah wartawan di Kupang, Jumat (5/5/2017).

Pantauan Kompas.com, bunga-bunga tersebut ditempatkan juga di perempatan ruas Jalan El Tari dan di depan rumah Jabatan Gubernur NTT. Selain itu, ada juga karangan bunga yang bertuliskan "Bebaskan Ahok" dan "Pertahankan NKRI".

Sebanyak 80 karangan bunga sudah tiba di kantor gubernur, sedangkan di kantor Polda NTT tercatat sekitar 100 buah karangan bunga.

Terkait karangan bunga itu, Kepala Biro Humas Setda NTT, Semuel Pakereng mengatakan, penempatan bunga "Penolakan terhadap Radikalisme" di kantor gubernur diperbolehkan.

"Kami tidak melarang kiriman bunga sepanjang tulisan yang terpanjang tidak mendukung radikalisme," kata Semuel.

Semuel mengatakan, beberapa hari sebelumnya, Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengeluarkan ajakan kepada warga untuk menolak radikalisme dan organisasi seperti HTI dan FPI.

Semuel menyebut, meski ada karangan bunga yang memuat tulisan tentang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, namun pengiriman bunga ke kantor gubernur tidak ada hubungannya dengan pengiriman bunga ke Balai Kota DKI Jakarta.

Baca juga: Mabes Polri Terima Lebih dari 1.100 Karangan Bunga

Sementara itu Kabid Humas Polda NTT, AKBP Jules Abraham Abast mengaku karangan bunga yang dikirim masyarakat dan dideretkan di depan Mapolda NTT itu isinya mendukung Polda dalam memberantas berbagai paham radikalisme di NTT.

Menurutnya, sejumlah karangan bunga itu dikirim oleh sejumlah organisasi kemasyarakatan di Kota Kupang serta sejumlah aktivis di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Juga ada dari sejumlah kelompok masyarakat yang tidak menyebutkan nama pengirimnya," pungkasnya.

Kompas TV Di Denpasar, Bali, belasan karangan bunga dikirim ke kantor Mapolda Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com