Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Rumah Pesisir Selatan Yogyakarta Tak Ramah Tsunami 

Kompas.com - 04/05/2017, 22:27 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk wilayah rawan gempa bumi yang disertai tsunami. Namun ribuan bangunan di 33 desa di tiga Kabupaten Kulonprogo, Gunungkidul, dan Bantul belum ramah tsunami, meski sudah tahan gempa. 

Kepala Bidang Kelautan dan Pesisir DKP DIY Sri Harnanto menyampaikan, rumah yang ada di sepanjang pantai di DIY masih tak ramah tsunami. Untuk bangunan ramah, seharusnya menggunakan arsitektur panggung. Namun saat ini masih menjadi penghalang air. 

Sri mengaku, desain rumah ramah bencana tsunami hingga kini memang belum ada. Namun Yogyakarta memiliki perda yang mengatur bangunan di pesisir, yaitu Perda DIY No 16 Tahun 2011.

"Bangunan pesisir di wilayah Kabupaten Bantul dan Kulonprogo minimal 200 meter dari pasang tertinggi. Untuk Gunungkidul hanya 100 meter dari pasang tertinggi karena kontur daerahnya berbukit," ujarnya dalam mitigasi bencana laut di wilayah rawan yang ada di Srigading, Sanden, Bantul Kamis (4/5/2017).

(Baca juga: Hikmah dari Gempa Besar di Yogyakarta)

Anggota Komisi B DPRD DIY Joko Purnomo mengatakan, konsep rumah ramah tsunami merupakan kewenangan Pemda DIY. Karenanya nanti, bisa diterapkan masyarakat.

Menurutnya, konsep rumah panggung mulai diterapkan di daerah rawan bencana di luar Pulau Jawa. Misalnya, Aceh. Meski rumah model tersebut tak lazim di Yogyakarta, namun harus menjadi keharusan agar ramah dengan tsunami.

"Perlu ada sosialisasi kepada warga yang tinggal di pesisir pantai selatan," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com