Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamil 8 Bulan, TKI Korban "Trafficking" Ini Berharap Bisa Melahirkan Didampingi Suaminya

Kompas.com - 04/05/2017, 11:11 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN,KOMPAS.com – Siang itu Norma (31) terlihat mengayun kipasnya, mengusir hawa panas yang lumayan menyengat sembari tiduran di lantai di salah satu kamar penampungan sementara Rusunawa Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara.

Sudah sebulan dia bersama 44 TKI ilegal lainnya menunggu proses hukum terhadap 2 pengurus yang akan menyeberangkan mereka ke Tawau Malaysia secara ilegal.

Puluhan TKI tersebut masih dibutuhkan keterangannya untuk memproses 2 pengurus TKI yang terduga kasus penjualan orang atau trafficking.

“Sudah sebulan disini. Tidak tahu kapan kami boleh pulang,” ujarnya Rabu (3/5/2017).

Di dalam kamar berukuran 3 X 6 tersebut terdapat 3 tempat tidur susun yang digunakan penghuni untuk beristirahat. Di bagian belakang ada kamar mandi dan tempat memasak dan mencuci yang bisa digunakan oleh TKI.

Di bangunan rusunawa berlantai 3 yang diungsikan untuk menampung TKI deportan tersebut mampu menampung 500 TKI. Meski mengaku bosan, Norma yang ditempatkan bersama dengan paman Darwis (54) serta bibinya dan anggota keluarganya tersebut mengaku tak bisa berbuat apa apa.

Baca juga: Saat TKI Kritik Semrawutnya Lalu Lintas Kapal di Pelabuhan Nunukan

Satu-satunya hiburan adalah sesekali menelepon suaminya yang berada di salah satu perkebunan sawit di Sabah Malaysia.

“Sesekali nelepon suami. Suami tahu saya ditangkap polisi di sini,” sebutnya.

Meski tinggal di penampunagn sementara, namun Norma mengaku mendapatkan pelayanan yang baik, termasuk memeriksakan kehamilannya yang sudah menginjak 8 bulan.

Untuk memeriksa kehamilannya, dia mengaku tinggal menghubungi petugas dari BP3TKI Nunukan untuk m engantar ke puskesmas terdekat.

“Iya, periksa rutin. Diantar oleh petugas, minta izin nanti dia datang mengantar saya ke puskesmas untuk periksa,” ucap Norma.

Dia mengharapkan, kasus yang melibatkan dirinya sebagai korban ini segera selesai sehingga bisa segera berkumpul bersama keluarganya.

Norma mengaku kepulangannya ke Sinjai bersama keluarga pamannya tersebut untuk menghadiri acara pernikahan anak pertama pamannya di kampung halaman mereka di Sinjai.

Dia mengaku masuk ke Malaysia ikut dengan pamannya melalui jalur samping beberapa tahun lalu hingga dia menikah di Malaysia.

Norma berharap,  kelahiran anak pertamanya itu bisa didampingi Ical, sang suami.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com