Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Rusak, Bocor Setiap Hujan, tetapi Belajar Jalan Terus

Kompas.com - 02/05/2017, 17:23 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Keberadaan Sekolah Dasar Negeri 1 Mlowokarangtalun, Kecamatan Pulokulon, Kabupaten Grobogan, hampir rubuh. Sejumlah ruang kelas yang digunakan sarana belajar sehari-hari rusak.

Sekolah yang terbuat dari kayu ini berdiri sejak 1976. Sekolah ini bertahan hingga 2017 meski terus dilakukan renovasi.

Pantauan Kompas.com, sekolah yang berada di ujung perbatasan dengan Kabupaten Sragen ini mempunyai delapan ruang kelas. Dari delapan kelas ini, hanya satu ruang kelas masih cukup bagus, sisanya rusak.

Meski rusak, sekolah ini tetap digunakan sebagai sarana belajar. Sekolah ini rusak di semua titik. Ketika hujan, murid tidak segan mencari tempat yang aman dari atap yang bocor.

Dzuriatus, siswa kelas IV SDN ini mengaku ruangannya tetap bocor ketika hujan. Namun hujan tidak menghalangi para murid untuk tetap belajar.

"Kalau hujan kadang masih bocor, tapi tetep pelajarannya enggak dihentikan, jalan terus," ujarnya, Selasa (2/5/2017).

Nanda Satya Nur Namira, siswa kelas V, membenarkan. Ia beberapa kali kena air hujan di dalam kelas. Buku pelajarannya ikut basah. Ketika hujan tiba, Nanda bersiap mencari tempat duduk lain yang aman dari kebocoran.

"Kalau hujan bocor, harus cari tempat duduk lagi," ucapnya.

Kepala SDN 1 Mlowokarangtalun Sriyati berujar bahwa bangunan yang masih bagus dibangun tahun 2011. Sisanya bangunan lama tahun 1976 yang direnovasi seadanya.

Sri mengaku terus mencari bantuan untuk perbaikan sekolah. Namun usahanya selalu kandas. Proses belajar mengajar kepada 230 siswa tetap dilakukan dengan kondisi seadanya.

"Semua rusak, cuma yang baik hanya satu, itu pun bangunan tahun 2011. Sekolah ini berdiri sejak 1976," kata Sriyati.

Lantaran belum ada donatur, sekolah tetap dengan fasilitas seadanya. Ketika ada atap bocor, genteng langsung diperbaiki. 14 guru yang mengajar di kelas ini juga tidak mengeluh atas kondisi ini.

"Ini katanya mau dapat bantuan ruang kelas, tapi realisasinya kapan belum tahu. Tapi yang pasti siswa tetap, kondisi rusak ini tidak berpengaruh. Sampai saat ini belum ada kejadian buruk menimpa siswa yang sedang belajar," imbuhnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berjanji akan ikut memperbaiki ruang kelas yang rusak. Ia minta agar sekolah dan fasilitas jalan desa dibangun dengan perencanaan yang matang.

"Dunia terbuka, tapi masih ada sekolah mau runtuh. Apa kita tega mengambil duit negara sementara jalan hancur, gedung mau roboh, apa kita rela?" ucap Ganjar.

(Baca juga: Ganjar Pindahkan Peringatan Hardiknas ke Sekolah Rusak di Grobogan)

Ganjar mengajak partisipasi masyarakat sekitar untuk aktif membantu. Partisipasi warga dalam dunia pendidikan membantu dalam terciptanya pendidikan karakter yang berkualitas.

"Mohon partisipasinya. Pendidikan yang tidak maju bukan salah guru, tapi belum ada partisipasi," pungkasnya.

 

Kompas TV Sudarto, warga Desa Karangharjo, Kecamatan Panunggalan, Grobogan, meluangkan waktunya untuk memperbaiki jalan rusak yang ada di daerahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com