CIANJUR, KOMPAS.com - Bangkai bus Kitrans yang menewaskan 12 orang di Jalan Raya Puncak, Desa Ciloto, Cipanas, Cianjur, telah diangkat dari bawah tebing.
Evakuasi berlangsung nyaris semalamam, sejak Minggu (30/4/2017) pukul 19.30 WIB hingga Senin (1/5/2017) dini hari.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan di Jalur Puncak Cipanas yang Menewaskan 8 Orang
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Cianjur, AKP Erik Bangun Prakasa, mengatakan, setelah diperiksa oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur tie rod bus tersebut dalam keadaan rusak.
Tie rod yang berfungsi sebagai kontrol kemudi bus pariwisata itu dalam kondisi tidak prima bahkan diikat dengan karet.
"Tie rod-nya diikat dengan karet ban dalam. Wajar jika sopir tak bisa mengendalikan busnya," ujar Erik di lokasi olah tempat kejadian perkara, Senin pagi.
Semalam, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik juga menyebutkan peneng atau tanda lulus uji KIR bus tersebut palsu. Peneng yang terpasang adalah untuk mobil boks.
"Kami akan cari pemilik busnya, kalau betul secara sengaja membiarkan kendaraan tidak layak jalan tetap dipakai akan dijerat pidana. Kemenhub juga diminta untuk mencabut izin PO," ujar Erik.
Sebelumnya diberitakan, sebuah bus pariwisata terlibat kecelakaan dengan sejumlah kendaraan lainnya di Jalur Puncak, tepatnya di Desa Ciloto, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (30/4/2017).
Baca juga: Polda Jabar: Korban Tewas Kecelakaan di Puncak 12 Orang
Bus pariwisata bernomor polisi B 7057 BGA menabrak tiga mobil, empat sepeda motor, dan sebuah angkot jurusan Cipanas- Puncak. Belasan orang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Berita ini sudah tayang di Tribunnews, Senin 1 Mei 2017 dengan judul Terot Bus Maut di Cipanas Hanya Diikat dengan Karet Ban Dalam