Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2017, 17:48 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com- Kepala Bidang Humas meralat jumlah korban tewas dalam kecelakaan maut yang terjadi di jalur Puncak, Ciloto, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (30/4/2017).  Jumlah korban tewas dipastikan berjumlah 11 orang.

Sebelumnya, Polda Jawa Barat mengatakan jumlah korban tewas adalah 12 orang. 

"11 orang tewas, 5 orang luka berat, 42 luka ringan," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus melalui ponselnya, Minggu sore. 

Berikut ini adalah nama-nama korban tewas dalam kecelakaan maut tersebut:

1. Martin (pemotor)
2. Suyono (Sopir bus)
3. Jajang (Sopir Toyota Avanza) 
4. Sudinar (Penumpang bus) 
5. Suyatna (Penumpang bus)
6. Wagirun (Penumpang bus) 
7. Mimi (Penumpang bus) 
8. Yoyo (Penumpang Toyota Avanza) 
9. Willy Candra (Pemotor) 
10. Siti Masitoh (Penumpang angkot) 
11. Mamad

Yusri menambahkan, pihak kepolisian belum bisa memastikan kecelakaan yang terjadi akibat bus pariwisata Kitrans dengan nomor polisi B 7058 BGA mengalami rem blong.

"Indikasinya ke sana. Cuma kita belum bisa memastikan," tuturnya.

Selain itu, pihak kepolisian masih belum bisa menginventarisir korban meninggal dunia apakah berasal dari penumpang bus atau kendaraan lainnya yang diseruduk oleh bus.

?Kita masih fokus menyelamatkan yang masih hidup," ungkapnya.

Yusri menjelaskan lebih rinci kronologi kecelakaan maut tersebut. Menurut dia, pada saat kejadian bus tiba-tiba menerobos tanpa kendali. Bus tersebut kemudian menabrak 2 mobil Toyota Avanza, 1 mobil Toyota Rush, 1 mobil pick up dan dua sepeda motor hingga masuk ke dalam jurang. 

"Korban sementara ini dibawa ke RSUD Cimacan," ucap dia.

Kompas TV Kecelakaan Maut di Jalur Puncak Ciloto
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com