GORONTALO, KOMPAS.com – Sebanyak Rp 574 miliar telah diserap dalam penyelamatan Danau Limboto di Provinsi Gorontalo.
Dana tersebut digunakan untuk proyek pengerukan, pembuatan kanal, tanggul, bangunan pengendali sedimen, jembatan, hingga pemeliharaan jalan akses.
“Dana tersebut untuk pengerukan dan pengendalian sedimen Danau Limboto mulai tahun 2015-2017,” kata Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi II, Jeanne Wagey, Minggu (30/4/2017).
Danau Limboto merupakan salah satu dari 15 danau kritis di Indonesia yang penanganannya harus segera dilakukan.
(Baca: Trinil Semak hingga Kedidi Ekor Tajam Berdatangan ke Danau Limboto)
Luas danau ini terus menyusut hingga kini hanya tinggal 3.300 hektar dari sebelumnya 7.000 hektare.
Dari luasan tersebut 80 persen permukaan danau ditutupi gulma, enceng gondok, perdu dan tanaman lainnya.
“Kami sudah membangun 20 bangunan pengendali sedimen dari 27 yang direncanakan di kawasan hulu,” kata Jeanne Wagey.
(Baca: Burung Biru Laut Ekor Blorok Pertama Terekam di Danau Limboto)
Tumbuh suburnya gulma ini diduga oleh maraknya penggunaan pupuk pertanian dan penggunaan pakan oleh pembudi daya ikan.