Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedekaholic, Berbagi kepada Warga yang Membutuhkan

Kompas.com - 28/04/2017, 15:29 WIB
Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL,KOMPAS.com - Banyak cara membantu orang miskin. Satu di antaranya, dengan membantu memberi makan. Seperti yang dilakukan oleh sekelompok orang Kendal Jawa Tengah, yang menamakan diri dari komunitas Sedekaholic.

Komunitas yang berpusat di Kaliwungu Kendal ini, setiap Jumat pagi, relawannya berputar ke daerah Kaliwungu, Kendal, Gemuh, untuk membagikan nasi bungkus kepada gelandangan, pengemis, penderita gangguan jiwa, hingga tukang becak. Kegiatan ini, sudah dimulai sejak tahun 2015.

Menurut salah satu penggagas Sedekaholic, Mohamad Alif (36), kegiatan itu bermula ketika dirinya kehilangan anak tercintanya, yang meninggal dunia karena sakit hidrosefalus. Saat itu sebut warga Kaliwungu itu, dirinya pernah dibantu oleh orang lain.

Untuk itu, ia ingin sekali membantu orang lain. Setelan itu, kemudian dirinya menggandeng sahabatnya, Edy Prayitno, untuk melakukan kegiatan amal tersebut.

“Saya sangat merasakan, bagaimana rasanya mendapat bantuan saat membutuhkan bantuan itu,” ujar Alif, Jumat (28/04).

Menurut Alif, nama Sedekaholic, dipilih untuk lebih mengenalkan kepada masyarakat, cara menebarkan kebaikan meski hanya melalui nasi bungkus. Kemudian, mereka mulai mem-posting kegiatan di media sosial, guna menjaring banyak donatur dan relawan. Hasilnya, banyak masyarakat yang dengan sukarela, menyisihkan rejekinya untuk ikut bersedekah nasi bungkus.

“Setiap Jumat, ada sekitar 15 relawan, yang ikut membagikan nasi bungkus,” sebutnya.

Baca juga: Sukses Resto Surga Dunia Berawal dari Sedekah...

Koordinator relawan Sedekaholik, Edy Prayitno, menyebutkan, wilayah pembagian nasi bungkus awalnya hanya di sekitar Kaliwungu. Setelah itu, melebar ke daerah lain, karena banyak masyarakat yang ikut jadi donatur. Di antaranya, Kendal, Gemuh, dan Brangsong.

“Sekarang, rata-rata ada 150 nasi bungkus yang kami bagikan, “ kata Edy.

Edy menambahkan, pembagian dimulai sekitar jam 6 pagi, dan berakhir sekitar pukul 08.00 WIB. Pembagian nasi bungkus dari donatur ini , dilakukan dengan cara turun ke jalan mencari mereka yang tinggal dan hidup serta bekerja di jalanan.

“Kami menyusuri setiap gang dan sudut kota, mencari dan mendatangi pengemis, orang gila, tukang becak, tukang sampah dan lainnya,” ujar dia.

Komunitas berbagi nasi bungkus ini, tidak melakukan kegiatan saat bulan puasa, dan digantikan dengan kegiatan lain, seperti buka bersama dengan anak yatim piatu dan memberikan santunan.

“Insya Allah tahun ini kembali berbagi dengan anak yatim piatu dengan membagikan 100 paket alat shalat,” sebutnya.

Edy mengatakan, tidak ada hambatan saat membagikan nasi bungkus, termasuk ke orang yang menderita gangguan jiwa. Bahkan, mereka sangat suka dan tersenyum saat menerimanya.

“Sebelum kami beri orang gila itu saya tanya, apakah mau nasi. Kebanyakan mereka menjawab dengan anggukan dan senyum. Setelah itu, langsung dimakan, “ katanya.

Baca juga: Tradisi Sedekah Sungai Agar Warga Tak Lagi Racuni Ikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com