Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rob Terjang 3 Desa di TTS, Warga Mengungsi

Kompas.com - 28/04/2017, 14:25 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

SOE, KOMPAS.com - Gelombang laut tinggi yang mencapai enam meter di Pantai Selatan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), menyebabkan banjir air laut (rob).

Akibatnya warga tiga desa di Kecamatan Kualin mengungsi.

Baca juga: Rumah Diterjang Banjir Rob, Warga Harap Tanggul Pemecah Ombak Dibangun

Bupati TTS Paul Mela mengatakan, warga tiga desa yang mengungsi itu, yakni Kotolin, Kolbano dan Boking.

"Saat ini petugas dari kami Kesbangpol, Satpol PP dengan anggota polisi sudah bergerak ke lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap warga," kata Paul kepada Kompas.com, Jumat (28/4/2017).

Paul juga sudah memerintahkan kepada camat yang wilayahnya berada di pesisir pantai untuk melarang nelayan melaut serta menghindari pantai. Termasuk juga petani yang sawahnya berada dekat pantai agar segera kembali ke rumah.

Paul mengaku, musibah banjir rob ini baru pertama terjadi di wilayahnya sehingga ia minta warganya untuk jangan panik dan tetap waspada serta jangan mendekati pantai.

Sementara itu, Prakirawan BMKG Kupang, Ni Putu Nonik Prianti mengatakan, meluapnya air laut dari pantai Kolbano hingga ke jalan merupakan salah satu dampak dari adanya siklon tropis 'Frances' pada daerah/tempat yang dilalui siklon tersebut.

"Dampak ini bisa berupa angin kencang, hujan deras berjam-jam, bahkan berhari-hari yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir, gelombang tinggi, dan gelombang badai (storm surge),"jelasnya.

Baca juga: Tanggul Laut Dipersiapkan untuk Atasi Banjir Rob di Semarang

Kejadian di Kolbano, sebutnya, adalah berupa gelombang tinggi, gelombang badai atau storm surge, yaitu naiknya tinggi muka laut seperti air pasang tinggi yang datang tiba-tiba.

Kompas TV Akibatnya, satu orang hanyut atas nama Nurnainah, sementara 180 orang lainnya harus mengungsi. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com